Tampak Kalapas Pohuwato Rusdedy bersama Bupati Syarif Mbuinga dan unsur Forkopimda meninjau keadaan lapas. (f.razak/hms)
-
Tampak Kalapas Pohuwato Rusdedy bersama Bupati Syarif Mbuinga dan unsur Forkopimda meninjau keadaan lapas. (f.razak/hms) Hulondalo.id - Sejak Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato beroperasi pada tahun 2015, tidak pernah terjadi kasus peredaran narkoba di dalam lapas baik yang melibatkan petugas maupun narapidana. Meski begitu, Rabu (6/3/2019) dilaksanakan deklarasi bebas dari peredaran narkoba dan handphone yang dibuktikan dengan penandatanganan komitmen bersama pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta pencanangan zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) UPT Pemasyarakatan secara nasional. Kegiatan yang berlangsung di Lapas Pohuwato itu dihadiri oleh Bupati Syarif Mbuinga bersama unsur Forkopimda. "Sejak beroperasional pada tahun 2015 sampai hari ini tidak pernah terjadi kasus peredaran narkoba di dalam Lapas ataupun kasus narkoba yg melibatkan petugas dan narapidana. Namun kita senantiasa waspada mengingat kasus peredaran narkoba di luar Lapas sangat tinggi oleh karena itu kita laksanakan deklarasi untuk kembali mempertegas komitmen petugas lapas Pohuwato agar tetap bersih dari peredaran narkoba," terang Kalapas Pohuwato, Rusdedy. "Demikian juga dengan penggunaan handphone oleh warga binaan. Memang beberapa penggeledahan yang dilakukan oleh petugas masih ditemukan satu atau dua narapidana yang menggunakan hp, namun belum masuk kategori penyalahgunaan gunaan untuk bisnis narkoba. Nah melalui deklarasi ini kita akan bersihkan semuanya," tegas Kalapas.
-
Rusdedy kemudian mengakui, ditahun 2017 pernah terjadi percobaan penyelundupan narkoba ke dalam lapas, namun berhasil digagalkan. "Sebelum masuk ke dalam, kita sudah tangkap. Ada 3 gram waktu itu, dan kita serahkan kasusnya ke pihak polres," ungkap Rusdedy. Hal ini pun mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Bupati Syarif Mbuinga. Bahkan kata Syarif, sejak berdirinya Lapas Pohuwato, ia selalu mendukung dan membantu langkah Kalapas agar Lapas Pohuwato bisa menjadi lapas percontohan. "Tadi diatas kertas kita tandatangani, dan diatas kertas itulah memerintahkan kita untuk mengimplementasikan. Dan saya yakin ini dapat diwujudkan," tutur Syarif. Syarif mengakui, selama ini masih sering terjadi penyalahgunaan handphone di dalam lapas. "Kita tahu diberbagai lapas itu sering terjadi. Maka ada razia terhadap handphone, sajam dan barang lainnya. Insya Allah Lapas Pohuwato terhindar dari praktek-praktek yang tidak baik itu," ujar Syarif penuh harap. (yadin)
