Hulondalo.id - Masalah infrastruktur masih mendominasi dalam reses masa sidang ke dua, DPRD Provinsi Gorontalo.
Adhan Dambea misalnya. Anggota Komisi I itu, menyoroti seputar proyek yang sumber dananya dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kritik disampaikan Adhan, dalam rapat yang dihadiri Kadis PU Kota Gorontalo. di kantor DPRD Kota Gorontalo, Senin 6 Februari 2023.
Baca Juga: Reses di Dengilo, Sri Masri Sumuri Banjir Aspirasi
“Kita sebut saja pembangunan jalan Panjaitan, pembangunan rehabilitasi pasar tua, perbaikan selokan air di jalan dan pemasangan pipa air di jalan beberapa ruas jalan, itu semua tampak tidak terkelola dan dipersiapkan dengan perencanaan baik.” ungkap Adhan.
Bahkan ada beberapa katanya yang putus kontrak. Kalau seperti ini, nanti pemerintah dianggap tidak serius membangun.
Adhan juga menyentil soal penggunaan pihak ketiga atau kontraktor luar, yang menurutnya kurang efisien dibanding karena masih banyak kontraktor lokal yang memiliki kemampuan untuk itu.
Kampung cina sudah 70% pengerjaan, kemudian diberi perpanjangan 50 hari pertama dengan diberikan denda.
"Pernyataan KPA bahwa pembangunan tersebut amburadul apalagi rakyat yang melihat," ketusnya.
"Kenapa bukan pengusaha dari dalam daerah, sebab jika diambil pengusaha dalam daerah mereka ada rasa tanggung jawab karena daerah sendiri," tandasnya. *
Artikel Terkait
Momen Reses, Paris Jusuf: Penerima Bantuan Mengacu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
Gempa Bumi Turki: Rumah WNI Rusak Parah, 3 Terluka, Begini Kondisinya
Dijanjikan Wisuda, Polisi Mengaku Ditipu Oknum Pejabat Kampus, Merugi Hingga...
Ayo Meriahkan HUT ke-20 Pohuwato dan 2 Tahun SMS
Gempa M 5,2 Guncang Bayah Banten, Terasa Hingga Bogor, Cianjur dan Jakarta