Sambungan Listrik di Desa Dudepo Gorontalo Utara Terkendala Pembebasan Lahan

- Senin, 20 Maret 2023 | 20:25 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara bersama Tim Nasional penataan alur pipa dan kabel bawah laut saat meninjau lokasi pembangunan Gardu Hubung menuju Desa Dudepo Kecamatan Anggrek (Facebook @LDLukumDiko)
Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara bersama Tim Nasional penataan alur pipa dan kabel bawah laut saat meninjau lokasi pembangunan Gardu Hubung menuju Desa Dudepo Kecamatan Anggrek (Facebook @LDLukumDiko)

Hulondalo.id – Pembebasan lahan untuk pembangunan Gardu Hubung menjadi salah satu kendala percepatan penyambungan listrik menuju Desa Dudepo Kecamatan Anggrek Gorontalo Utara.

Hal itu sebagaimana disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Lukum Diko, saat dihubungi usai mendampingi Tim Nasional Penataan Alur Pipa dan Kabel bawah laut di Kecamatan Anggrek.

Lukum Diko mengatakan, jika pembebasan lahan itu sudah ada, maka ijin untuk pemasangan Gardu Hubung ke Desa Dudepo itu juga bisa segera terbit.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Lukum Diko minta Pemda Gelar Operasi Pasar. Tinjau Harga dan Ketersediaan Bapok

"Alhamdulillah tadi kepala-kepala desa hadir dan menjamin ini akan dipercepat," ujarnya.

Lukum Diko menjelaskan, maksud dan tujuan turunnya Tim itu untuk mempercepat agar listrik bisa segera masuk ke Desa Dudepo.

Dan itu kata Lukum, merupakan respon yang baik dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi.

Namun demikian, kendala yang dihadapi adalah pembebasan lahan pembangunan Gardu Hubung antara Desa Ibarat menuju Desa Dudepo.

Lukum berharap, dengan kehadiran Kepala Desa yang ikut mendampingi tim itu akan mempercepat proses pembebasan lahan tersebut, agar Desa Dudepo itu bisa segera teraliri listrik.

"Insya Allah secepatnya Dudepo akan segera teraliri listrik," tutur Lukum.

Singkat Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo Utara itu, juga menjelaskan dari hasil survei yang dilakukan tim itu terjadi sedikit pergeseran titik.

Dari yang sebelumnya ditentukan 1200 meter bergeser menjadi 1500 meter, itu terjadi karena beberapa kendala atau pertimbangan.

"Yang pertama dari arus air bawah laut itu pertimbangan kemudian kedalam laut sehingga dia bergeser di 1500 meter," terang Lukum.

"Tetapi itu sudah sip, tadi sudah tim terakhir yang turun dan tinggal menunggu surat hibah tanah itu," sambung Lukum.

Halaman:

Editor: Saprin S. Pano

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X