Sedikit Lagi Ramadan, Harga Sembako Terus Naik di Pasar Gorontalo, Berikut Daftarnya

Hulondalo.id - Kurang dari dua pekan, umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadan. Harga bahan pokok terus mengalami kenaikan hampir tiap pekannya.

Mulai dari harga beras, harga rempah seperti bawang, cabai dan tomat, hingga minyak goreng yang tiba tiba naik harga, di sejumlah pasar di Gorontalo.

Kondisi ini tak selaras dengan pernyataan Bulog Gorontalo, yang sebelumnya menjamin ketersediaan beras dan minyak goreng hingga Idul Fitri.

Baca Juga: Kata Bulog Stok Beras Gorontalo Aman sampai Idul Fitri, Tapi Kenapa Harganya Naik Terusss..

Sementara kondisi di lapangan tidak berjalan seperti itu. Dari pantauan hulondalo.id, di beberapa pasar harian dan pasar mingguan di Kota Gorontalo sekitarnya, harga volatille food seperti tomat, cabai, hingga bawang merah mengalami kenaikan signifikan.

Cabai yang sebelumnya berada di kisaran, Rp30 ribu hingga Rp40/Kg, kini menanjak naik menjadi Rp70 ribu/kg.

Sedangkan bawang merah yang sempat turun dua pekan sebelumnya hingga Rp25 ribu/kg, kini naik lagi di angka Rp35ribu dan Rp40 ribu/kg.

Seperti bawang merah, tomat juga sempat turun di 2 pekan terakhir menjadi Rp5000/kg, kini sudah naik menjadi Rp10 ribu/kg.

Kenaikan juga terjadi di minyak goreng. Untuk minyak goreng curah yang sebelumnya berada di kisaran Rp6.500/liter kini naik menjadi Rp9.500 bahkan Rp10.000/liternya.

Bahkan minyak goreng merek minyakita yang jelas ada subsidi dari pemerintah, sudah dijual dengan harga Rp18 ribu/liter, padahal harga eceran terendah yang tertera disitu Rp14 ribu/liternya.

Di beberapa toko ritel modern mengaku, minyak goreng merek minyakita sudah tidak lagi masuk sekitar sebulan terakhir.

Untuk beras ukuran 50kg dijual dengan harga Rp650, padahal sebelumnya ada di kisaran Rp500 hingga Rp550 ribu.

Sedangkan beras eceran, yang sebelumnya dijular Rp9000/liter kini dijual dengan harga Rp11 ribul / liternya.

Ironisnya, menurut pedagang beras kenaikan harga salah satu pemicunya, stok beras di daerah sudah berkurang, dan mereka terpaksa beli dari luar.