Hulondalo.id - Memiliki keterbatasan secara fisik, kadang membuat sebagian orang berputus asa dan menjalani hidup mengandalkan belas kasihan orang lain.
Tapi itu tidak berlaku bagi Mamat dan Lisna. Meski terlahir dengan keterbatasan, pasangan tunarungu itu justru terlihat begitu semangat menjalani hidup, hingga menginspirasi banyak orang.
Siapa mereka, dan bagaimana perjuangan keduanya....
Malam itu, di simpang empat jalan ex Panjaitan Kota Gorontalo, seperti pada hari biasa, ramai dengan para penjaja makanan dan minuman di pinggir jalan.
Seorang perempuan menggunakan daster serta berkerudung hijau nampak menjajakan minuman, yang biasanya disukai anak-anak hingga orang dewasa.
Saat didekati, perempuan itu langsung memberi isyarat kalau dia tidak bisa mendengar.
Lisna Utina nama lengkapnya. Malam itu Lisna jualan sambil ditemani Siti putri keduanya, yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Lapak kecil bertuliskan "Lapak Tuli" itu penuh dengan gantungan sachet minuman pop ice dan merek lain dengan aneka rasa.
Kurang lebih dua tahun, dirinya berjualan seperti itu di depan dealer Kawasaki. Biasanya, nanti buka setelah dealer itu tutup di sore hari.
Sebelum memiliki "Lapak Tuli", Lisna membantu menghidupi keluarganya dengan jualan kue keliling sekitar 3 tahun lamanya.
Lapak yang menjual aneka minuman segar dan kue itu, saat ini buka setiap harinya mulai pukul 13.00 hingga pukul 23.00 WITA.
Pasangan tunarungu ini sudah hidup bersama kurang lebih 18 tahun.
Mereka tinggal di Kelurahan Limba U I, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Selama ini, untuk menghidupi keluarga kecil mereka, Mamat Abas (41) bekerja sebagai tukang.
Artikel Terkait
Inspiratif! Anak Muda Gorontalo Sumbang APD bagi Tenaga Medis
Kisah Inspiratif Seorang Polisi di Gorontalo yang Ubah Tempat Maksiat Jadi Masjid
Cerita Bang Man, Penyelamat Ratusan Kucing di Gorontalo
Cerita Nakes, Sabar Ladeni Keluarga Pasien Covid-19 yang Terhasut Hoaks
Inspiratif! Perjuangan Rifki Hulalata Jadi Dokter, Kuliah Sambil Jualan Donat dan Es Cendol