Hulondalo.id - Kementrian Agama megisyaratkan kenaikan Biaya Perjalanan Haji (BPH) 2023 sebesar Rp69 juta. Angka itu mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Hamid Kuna pun angkat suara, dan menilai besaran BPH tersebut terlampau besar. Hamid Kuna khawatir jika kenaikan itu ditetapkan, maka dari 981 calon jamah haji kuota untuk Provinsi Gorontalo, hanya beberapa saja yang bisa melunasinya. Itu karena, tidak sedikit dari mereka yang masuk dalam kuota tahun ini, berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Butuh bertahun tahun bagi mereka, hanya untuk bisa setor deposit awal Rp25 juta. "Kalau misalnya hari ini baru deposit awal Rp25 juta, sekarang kalau (ONH) Rp69 juta, masih Rp45 juta yang harus disiapkan," ujar Aleg Hanura itu belum lama ini. "mereka (calon jamaah) resah, dalam jangka waktu tiga bulan ini, apakah mampu mereka mengadakan sisa pelunasannya," imbuhnya lagi. Secara pribadi kata Hamid Kuna, dirinya menolak rencana BPH sebesar Rp60 juta itu, karena terlalu berat. Hamid Kuna pun berasumsi, perubahan regulasi di Arab Saudi seperti proses penyelenggaraan ibadah haji yang diserahkan pengurusannya ke swasta, ikut menjadi penyebab kenaikan BPH 2023. Saat ini, Hamid juga mengaku dirinya masih menunggu sikap dari kementrian dan Panja DPR RI, soal besaran biaya Haji 2023. "semoga biaya perjalanan haji tidak naik drastis, sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk menunaikan ibadah hajinya ke tanah suci," tutupnya. *