27 Reka Adegan Bocah Tewas Dianiaya, Terungkap Perlakuan Sadis Nenek Tiri pada Korban

- Jumat, 17 Juni 2022 | 12:59 WIB
SI memperagakan reka adegan kasus penganiayaan anak di Kotamobagu yang berujung meninggal.
SI memperagakan reka adegan kasus penganiayaan anak di Kotamobagu yang berujung meninggal.

-
SI memperagakan reka adegan kasus penganiayaan anak di Kotamobagu yang berujung meninggal. Hulondalo.id - Sebanyak 27 adegan diperagakan ketiga tersangka pelaku penganiayaan bocah 5 tahun asal Kotamobagu yang berujung meninggal. Satu persatu para tersangka memperagakan aksi sadis yang menimpa bocah malang itu. Dari hasil reka adegan, sedikitnya 22 adegan diperagakan nenek tiri SI (65), ibu tiri SWA (27) 3 adegan serta KK (32) 2 adegan. Dalam reka adegan itu pula, SI menjadi yang terbanyak melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban. Bahkan dalam reka adegan ke 17 dan 18, SI tega menendang dan memukul korban hingga jatuh terlentang di lantai. "Jadi, yang paling mendominasi tindak kekerasan adalah nenek tiri korban. Dari menggigit memukul hingga menendang korban," ujar Kasat Reskrim Polres Gorontalo Kota Iptu Mohamad Nauval Seno, Jumat (16/6/2022). Bahkan, kata Nauval Seno, nenek tiri tersebut juga telah menyulut dengan rokok ke bagian tubuh korban hingga bocah malang itu mengerang kesakitan. Tak hanya itu, dalam reka adegan itu terungkap aksi sadis nenek tiri tersebut. memukul kemaluan bocah tersebut menggunakan benda tumpul hingga mengakibatkan luka dan memar.  Sementara, untuk peran dari dua tersangka lainnya, Yakni ibu tiri dan ayah kandung juga melakukan beberapa kali kekerasan kepada korban. "Kalau ibu tirinya itu memukul karena anak tidak mau makan. Untuk ayah kandungnya juga pernah melakukan kekerasan dan melakukan pembiaran anak tersebut dianiaya," sambung Moh Nauval Seno. Dalam reka adegan itu, polisi juga menghadirkan saksi yakni anak kandung dari SWA yang melihat kejadian saat tindak kekerasan pada korban terjadi. Diketahui pula, selama di Gorontalo, korban tinggal bersama di salah satu kos-kosan di Kelurahan Dungingi, Kota Gorontalo bersama nenek tirinya. Sebelumnya kos tersebut ditempati SWA dan KK hingga akhirnya memutuskan pindah ke kos lainnya. "Dari rentetan kekerasan yang dilakukan nenek tirinya itu korban mengalami kejang-kejang, saat ibu tirinya datang langsung dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong," imbuh Nauval Seno.(Jeff)  

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X