Hulondalo.id - H-1 Kongres pertama Ikatan Alumni Universitas Negeri Gorontalo (IKA-UNG), suhu politik luar kampus mulai memanas. Seperti bernostalgia saat masih mahasiswa, ada yang bilang kongres IKA-UNG mirip pemilihan Presiden BEM.
Informasi dari berbagai sumber menyebutkan, walaupun diklaim ada yang memiliki dukungan dari berbagai fakultas, tapi sejatinya, ketiga kandidat memiliki peluang yang sama. Karena tidak ada yang menjamin dukungan delegasi dari masing masing fakultas akan utuh, mengingat sistemnya tetap one man - one vote. Sebut saja Nasir Giasi. Mantan Presiden BEM 2003 itu, selain memiliki modal 10 suara dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sebagai pemberi rekomendasi, konon Nasir juga mendapat dukungan dari Fakultas Perikanan dan Fakultas Ilmu Kelautan. Sedangkan si pengacara muda, Ardi Wiranata Arsyad yang mengantongi dukungan Fakultas Hukum, juga didukung oleh delegasi dari Fakultas Sastra dan Budaya. Kemudian ada Dedi Hamsah, kandidat dari Fakultas Ekonomi yang menurut informasi didukung oleh fakultas Olahraga, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu pendidikan dan Fakultas Tehnik. Jika melihat peta kekuatan terkini, mungkin Dedi Hamzah lebih unggul, tapi Nasir Giasi tak bisa dianggap remeh. Strategi politiknya bisa membalikkan keadaan. Sedangkan Ardi, diunggulkan oleh delegasi yang lebih muda, inilah yang membuat Ardi dianggap sebagai kuda hitam. Memang sulit mengklaim siapa lebih dominan. Karena, kendati fakultas mengirim 10 delegasi pemilik suara, tapi tidak ada jaminan suara yang diberikan utuh, karena sistem one man, one vote dalam pemilihan. (mg-01)
-
