Pemerintah Mau Genjot Sektor Pertanian untuk Topang Perekonomian 2021

- Senin, 11 Januari 2021 | 17:09 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat melakukan panen raya jagung di Desa Botuwombatu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (1/3/2019)
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat melakukan panen raya jagung di Desa Botuwombatu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (1/3/2019)

-
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 secara virtual dari aula rujab gubernur, Senin (11/01/2021). (F. Salman/Humas) Hulondalo.id - Pemerintah akan memperkuat peran sektor pertanian dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tahun ini. Hal itu diutarakan langsung Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar terpusat secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1/2021). Sebelumnya, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memaparkan, pihaknya telah menetapkan arah kebijakan pembangunan Pertanian yaitu pertanian maju, mandiri dan modern. “Program tambah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan merupakan nilai tambah dan ekspor yakni pertama, meningkatkan produktivitas yang dicapai 2020, akan lebih baik di Tahun 2021," kata Syahrul. Sementara itu, Presiden Joko Widodo turut menekankan agar pembangunan pertanian dilakukan secara lebih serius dan lebih mendetail. “Pengelolaan yang berkaitan dengan pangan itu betul-betul harus kita seriusi, pembangunan pertanian harus betul-betul kita seriusi secara detail," kata Jokowi. Dalam kondisi pandemi saat ini, lanjut Jokowi, sektor pertanian harus menempati posisi yang semakin sentral. “Kita tahu, FAO memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan, hati-hati mengenai ini, hati-hati. Akibat pembatasan mobilitas warga, dan bahkan distribusi barang antar negara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala," sambung Jokowi. Presiden Jokowi pun menggarisbawahi tentang pentingnya pembangunan pertanian pada komoditas pertanian yang saat ini masih diimpor. “Saya ingin menggarisbawahi terutama yang berkaitan dengan komoditas pertanian yang impor. Kedelai hati-hati, jagung hati-hati, gula hati-hati, ini yang masih (impor) juta-jutaan ton," sambungnya. Turut hadir dalam Rakernas tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Gorontalo serta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.(adv/alex)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X