Gubernur GorontaloRusli Habibie didampingi Kepala BWSS II Gorontalo Naswardi saat peninjauan bantaran sungai Bone di Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin (3/8/2020). (F. Salman/Humas) Hulondalo.id - Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II Gorontalo, Naswardi mengemukakan, pembangunan waduk Bone Ulu sejatinya sudah sangat mendesak untuk direncanakan ulang menyusul riwayat banjir di wilayah Kota Gorontalo dan Bone Bolango. "Waduk Bone Ulu akan mampu mereduksi potensi banjir hingga 70% akibat meluapnya sungai Bone. Ini sudah harus mendesak untuk direncanakan ulang," ucap Naswardi saat mendampingi Gubernur GorontaloRusli Habibie saat peninjauan penutupan darurat tanggul jebol di Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin (3/8/2020). Ditambahkan Naswardi, curah hujan di Kota Gorontalo dan Bone Bolango beberapa hari terakhir mencapai 158 mm/hari. Curah hujan yang tinggi itu menyebabkan morfologi sungai berubah, yang kemudian diperparah dengan dataran sungai yang kini telah menjadi pemukiman warga. "Curah hujannya 158 mm/hari itu sangat tinggi sekali, sangat lebat sehingga tidak boleh hanya kita antisipasi dengan lebar sungai seperti sekarang ini. Dataran sungai sudah menjadi pemukiman," katanya. Sementara itu, Gubernur GorontaloRusli Habibie meminta kepada warga setempat agar rela dan ikhlas memperbaiki bantaran sungai yang kini telah jebol akibat meluapnya sungai Bone. “Saya minta warga sini untuk rela dan ikhlas daerah bantaran ini perbaiki. Seperti ini, dapurnya sudah di bibir sungai. Jangan sampai ada yang menahan lagi dan sebagainya," ucap Rusli. Untuk penanganan darurat, saat ini telah ditangani dengan pembuatan tanggul dari karung yang dibungkus geotekstil. Warga setempat pun diberdayakan untuk pengisian dan pengangkutan karung pasir ke lokasi tanggul yang jebol tersebut. "Hari Jumat nanti, kami akan paparan di Bappenas. Kita bawa usulan dan foto-foto untuk penanggulangan jangka pendek dan menengahnya," tandas Rusli.(adv/alex)