Kapolda GorontaloIrjen Pol Adnas MSi bersam Wakil Gubernur GorontaloIdris Rahim dan sejumlah unsur Forkopimda di sela-sela rapat koordinasi pembentukan Tim Sosialisasi kedatangan TKA asal Tiongkok di PLTU Tomilito, Selasa (12/7/2020). (F. Haris/Humas) Hulondalo.id - Kapolda GorontaloIrjen Pol Adnas MSi dengan tegas mengungkapkan penyesalannya kepada PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) selaku pengembang PLTU Sulbagut I karena dinilai enggan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan institusi Tribrata itu untuk ikut menciptakan situasi keamanan yang kondusif. "Selama ini informasi kepada Polri dari perusahaan sangat minim. Padahal tanggung jawab stabilitas Kamtibmas ada pada kami, ini yang mesti pihak perusahaan pahami. Jangan nanti terjadi permasalahan, baru menghubungi sana sini," tegas Irjen Pol Adnas pada rapat koordinasi Forkopimda Provinsi Gorontalo, Selasa (14/7/2020). Penegasan Kapolda Gorontalo tersebut menyusul pro kontra atas gelombang kedatangan ratusan TKA asal Tiongkok dan ratusan tenaga kerja dari luar daerah yang akan dipekerjakan pihak perseroan. Kapolda menegaskan, pihaknya tidak ingin peristiwa yang terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara malah terjadi di Gorontalo. Padahal Gorontalo merupakan salah satu daerah paling aman di Indonesia. Jenderal bintang dua itu pun meminta agar PT GLP harus menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak, mulai dari Forkopimda, tokoh masyarakat, LSM hingga mahasiswa, termasuk melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar agar tidak terjadi kecemburuan oleh tenaga kerja lokal. "Kami sangat mendukung kelancaran pembangunan PLTU ini, apalagi ini proyek strategis Nasional. Tapi, tetap perhatikan aspek keamanan dan ketertiban, protokol kesehatan bagi TKA dan TKI di perusahaan, juga intens membangun komunikasi dengan semua pihak, termasuk TNI Polri yang bertanggung jawab menjaga keamanan," tegasnya lagi. Sementara itu, Wakil Gubernur GorontaloIdris Rahim menyampaikan, keberadaan PLTU di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo (Gorut), sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, kedatangan TKA asal Tiongkok dan tenaga kerja dari luar daerah bakal menjadi pro kontra sehingga dibutuhkan komunikasi dan sosialisasi yang baik. Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri oleh BIN Gorontalo, Wakil Bupati Gorontalo Utara, Kasrem 133/Nani Wartabone Gorontalo, Kapolres Gorut, Dandim 1314 Gorut, Kajari Gorut, Direktur PT GLP PLTU Tanjung Karang, Ketua Komisi III DPRD Gorontalo, Kepala Divisi Imigrasi Provinsi Gorontalo dan manager PLN Gorut.(adv/alex)