Gubernur Gorontalo didampingi istri Idah Syahidah Habibie, Sekda Darda Daraba, Plt Kadis Kesehatan Misranda Nalole dan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Triyanto Bialangi saat video conference dengan para petugas medis yang menangani virus corona, Senin (20/4/2020). (F. Salman/Humas)
-
Gubernur Gorontalo didampingi istri Idah Syahidah Habibie, Sekda Darda Daraba, Plt Kadis Kesehatan Misranda Nalole dan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Triyanto Bialangi saat video conference dengan para petugas medis yang menangani virus corona, Senin (20/4/2020). (F. Salman/Humas) Hulondalo.id - Gubernur GorontaloRusli Habibie menyempatkan diri menyapa para petugas medis dalam menangkal penyebaran Covid-19, baik di posko perbatasan dan rumah sakit rujukan, yakni Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, Senin (20/4/2020). Pada kesempatan kali ini, Gubernur Rusli Habibie menerima curahan hati (Curhat) para tenaga medis melalui video conference terhadap apa saja kendala mereka di lapangan. Salah satunya yang paling menohok diucapkan Sakinah, yang merupakan seorang perawat pasien corona di RSAS Kota Gorontalo. Pada kesempatan itu, Sakinah meminta Gubernur Gorontalo untuk menambah fasilitas kamar bagi para perawat pasien corona yang kini dikarantina di hotel Damhil Kota Gorontalo. Menurutnya, jumlah kamar untuk 38 tenaga medis dirasakan belum cukup. Pasalnya, para tenaga medis yang bertugas di RSAS bisa mencapai 60 orang. Asal tahu saja, saat ini RSAS Kota Gorontalo merawat 35 orang pasien terkait corona, masing-masing 1 berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), 30 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 4 pasien positif corona. "Rata-rata kami ditolak oleh keluarga (pulang ke rumah). Kalau bisa pak, kami dikarantina di hotel pak," ungkap Sakinah. Mendengar keluhan Sakinah, Gubernur Rusli Habibie langsung mengabulkannya. Bahkan selain menambah kamar beserta fasilitasnya, Gubernur meminta diberikan layanan bus antar jemput tenaga medis yang dikarantina. "Hari ini saya segera perintahkan siapkan kamar untuk para petugas kesehatan di Provinsi Gorontalo, khususnya RSAS. Kami akan siapkan kendaraan antar jemput," jawab Rusli spontan. "Selamat nou waa. Sabar ya, salam buat keluarga. Walau pun semangat bertugas, jangan lupa keluarga ya. Terima kasih atas tugas kalian untuk kemanusiaan," sambung dia memberi semangat. Selain dukungan moril, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga sudah menyiapkan anggaran bagi tenaga medis. Petugas di perbatasan misalnya, diberi insentif Rp 100.000 per hari selama bertugas. Hal yang sama juga bagi cleaning service, perawat dan dokter yang bertugas di RSAS Kota Gorontalo sebagai rumah sakit rujukan yang menangani langsung pasien corona. Insentif cleaning service dan tenaga medis RSAS bervariasi bergantung profesi dan risiko yang dihadapi. Perawat diklasifikasi berdasarkan bersentuhan langsung atau tidak, dokter diklasifikasi berdasarkan spesialisasinya. Nominal insentif berkisar antara Rp 1 Juta hingga Rp 10 Juta.(adv/alex)