Gubernur Rusli Habibie saat melihat langsung perlengkapan KAL Limboto 1-8-33 yang memiliki 1 buah meriam 20 mm di haluan kapal serta 2 mitraliur 12,7 mm.
-
Asisten I Setda Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe saat memberikan cenderamata kepada Kepala Sub Direktorat Sarana Prasarana Dukungan Pertahanan, Direktorat Sumberdaya Pertahanan, Ditjen Potensi Pertahanan, Kemenhan RI Teguh Wibowo pada kegiatan pembinaan Sarana Prasarana Nasional untuk Mendukung Pertahanan Negara, Kamis (14/11/2019). Hulondalo.id - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menginventarisir sarana dan prasarana pendukung pertahanan negara di Gorontalo melalui Pembinaan Sarana Prasarana Nasional untuk Komponen Pendukung Pertahanan Negara 2019 yang digelar di ruang Dulohupa, Kantor Gubernur Gorontalo, Kamis (14/11/2019). Kepala Sub Direktorat Sarana Prasarana Dukungan Pertahanan, Direktorat Sumberdaya Pertahanan, Ditjen Potensi Pertahanan, Kemenhan RI Teguh Wibowo mengemukakan, sasaran utama pembinaan ini adalah membangun visi dan persepsi yang sama terhadap pertahanan negara. Urusan pertahanan negara menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah, terutama berkaitan dengan sarana dan prasrana komponen pendukung pertahanan. "Sebenarnya ini hanya sekadar mengingatkan kembali dalam sistem pemerintahan. Yaitu ada sarana dan prasarana yang menjadi bagian atau komponen pendukung pertahan. Misalnya, tidak semua yang mengetahui bila Danau Limboto itu ternyata memiliki sistem yang sangat vital terhadap pertahanan wilayah Gorontalo,” kata Teguh. Teguh juga menjelaskan, berbicara pertahanan jangan terjebak pada militer saja. Pertahanan urusan negara dan pemerintah, yang terdiri pertahanan militer dan nirmiliter. Dalam pertahanan nirmiliter ada urusan ekonomi, urusan politik, hukum, serta sosial budaya. "Pertahanan 3 aspek keamanan wilayah, kedaulatan negara, keselamatan bangsa. Misalnya di bidang kesehatan, ada wabah penyakit. Itu bukan urusan tentara, tetapi urusan kemenkes dan sudah mengancam keselamatan bangsa. Oleh karena itu, jangan mendefinisikan pertahanan dalam pandangan yang sempit," pinta dia. Menanggapi hal itu, Asisten I Setda Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe menyampaikan bahwa pihaknya senantiasa mendukung urusa-urusan pertahanan negara di Provinsi Gorontalo. "Pak Gubernur senantiasa membangun komunikasi dan berkoordinasi, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana non militer dalam mendukung pertahanan negara di wilayah Gorontalo," ujar Syukri. Syukri juga mengatakan, komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mendukung pertahanan negara, salah satunya ditunjukkan dengan langkah Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang mengajak seluruh bupati/wali kota untuk menemui KASAD. Pertemuan itu berkaitan dengan rencana pendirian Sekolah Calon Bintara (SECABA) di Gorontalo. "Alhamdulillah, rencana itu telah mendapat restu dari KASAD, dan saat ini sedang berproses. Sebelumnya juga telah dibangun Sekolah Polisi Negara (SPN), yang merupakan bentuk komitmen dan sinergitas Pemerintah daerah dengan Kepolisian," tandas Syukri.(adv/alex)