Sosialisasi terhadap penyusunan model pengawasan partisipatif bagi media massa, organisasi masyarakat, kepemudaan, kemahasiswaan, serta pegiat pemilu, Rabu (16/10/2019) di Hotel Horison Kota Gorontalo.
-
Sosialisasi terhadap penyusunan model pengawasan partisipatif bagi media massa, organisasi masyarakat, kepemudaan, kemahasiswaan, serta pegiat pemilu, Rabu (16/10/2019) di Hotel Horison Kota Gorontalo. Hulondalo.id - Ditahun 2020 mendatang, ada tiga daerah di Provinsi Gorontalo yang akan melakukan pemilihan umum kepala daerah secara serentak. Olehnya, Badan Pengawas Pemilu Provinsi Gorontalo saat ini mulai melakukan sosialisasi terhadap penyusunan model pengawasan partisipatif bagi media massa, organisasi masyarakat, kepemudaan, kemahasiswaan, serta pegiat pemilu, Rabu (16/10/2019) di Hotel Horison Kota Gorontalo. Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo, Ahmad Abdullah mengatakan, dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas dibutuhkan peran serta masyarakat dan seluruh organisasi. Peran dari masyarakat itu kata Ahmad, tidak hanya sebatas pada pelaksanaan pemungutan suara saja, tetapi berlaku pada penyelenggaraan Pemilu.
-
Sambutan Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo, Idris Usuli. Nah termasuk pada kegiatan pengawasan partisipatif, guna memastikan penyelenggaran Pemilu berjalan sesuai ketentuan. Menurut mantan anggota KPU Provinsi Gorontalo ini, dari ratusan perkara yang ditangani oleh Bawaslu, hanya didominasi oleh berupa temuan, sementara untuk perkara laporan masih terbilang sedikit. “Bila pengawasan partisipatif tinggi, maka akan banyak yang melaporkan kecurangan ataupun indikasi pelanggaran," ungkapnya. Sementara itu, Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo, Idris Usuli juga mengemukakan melalui kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan model pengawasan partisipatif Pemilu di Provinsi Gorontalo. Terlebih, pada pelaksanaan Pilkada di tiga daerah mendatang. “Hasil pertemuan ini akan menjadi rekomendasi untuk diusulkan dalam penyusunan model pengawasan partisipatif yang baik,” jelasnya. (Rinto/adv)