Sejumlah petugas dari BWS Sulawesi II Gorontalo saat membuka pintu air Bendungan Lomaya untuk mengairi sawah warga pada Senin, (7/10/2019). Bendungan Lomaya diandalkan untuk membantu pengairan di Bendungan Pilohayanga yang dalam kondisi rusak. Pembuatan kantong lumpur dan saluran suplesi dari Bendungan Lomaya ke Pilohayanga saat ini sudah 85 persen selesai. (F. istimewa).
-
Sejumlah petugas dari BWS Sulawesi II Gorontalo saat membuka pintu air Bendungan Lomaya untuk mengairi sawah warga pada Senin, (7/10/2019). Bendungan Lomaya diandalkan untuk membantu pengairan di Bendungan Pilohayanga yang dalam kondisi rusak. Pembuatan kantong lumpur dan saluran suplesi dari Bendungan Lomaya ke Pilohayanga saat ini sudah 85 persen selesai. (F. istimewa). Hulondalo.id - Ungkapan rasa syukur warga, terutama para petani di sepanjang aliran irigasi terbayar sudah menyusul dibukanya bendungan Lomaya yang sempat rusak. Sebelumnya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo untuk mempercepat proses perbaikan irigasi yang sempat tersebut. Dan mulai, Senin (7/10/2019), irigasi sudah bisa dimanfaatkan warga setempat. "Alhamdulillah kemarin sudah dibuka pintu airnya. Ini untuk menyahuti keinginan masyarakat khususnya para petani di irigasi Lomaya seperti Tapa, Telaga, Kota Gorontalo dan sekitarnya yang membutuhkan air," kata Gubernur Rusli Habibie, Selasa (8/10/2019). Terpisah, Kepala BWS Sulawesi II Gorontalo, Adenan Rasyid mengutarakan, pembukaan pintu air Bendungan Lomaya masih terbatas, yakni 0,8 meter kubik per detik, dari yang seharusnya 6,2 meter kubik per detik. Pasalnya, masih ada pekerjaan rehap kantong lumpur dan pembuatan saluran suplesi dari Bendungan Lomaya ke irigasi Pilohayanga. Ada penambahan debit air Bendungan Lomaya dari 4 meter kubik per detik menjadi 6,2 meter kubik per detik. "Kita membuat suplesi ke irigasi Pilohayanga karena bendungannya itu rusak. Karena ada suplesi itu makanya kita ada perubahan kantong lumpur dan salurannya. Perbaikan salurannya dari lebar 4 meter menjadi sekarang 7,5 meter,” terang Adenan. Sebelumnya, bendungan Lomaya mampu mengairi sedikitnya 4.000 Hektar sawah. Sementara Bendungan Pilohayanga mengairi sekitar 1.000 Hektar. Saat ini sumber air kedua bendungan itu hanya mengandalkan dari Bendungan Lomaya. "Kemarin kita tidak bisa buru-buru membuka airnya karena umur konstruksi bangunan yang baru. Ini 'kan pelan-pelan kita buka nih, semoga bisa mengairi sawah warga," tandas Adenan.(adv/alex)