Gula semut adalah gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon Kelapa atau pohon aren.
-
Gula semut adalah gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon Kelapa atau pohon aren. Hulondalo.id - Untuk pertama kalinya komoditas asal Gorontalo berupa gula semut akan diekspor ke Belanda. Ya, gula semut tersebut merupakan produksi dari 2 kelompok tani hutan binaan UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Gorontalo. Adapun 2 kelompok tani hutan yang dimaksud tersebut masing-masing Kelompok Tani Hutan Huyula dari Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, kemudian dari Kelompok Tani Hutan Puncak Waolo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. "Saat ini ada permintaan ke Belanda melalui Direktur CV Manembo Aren, Mr Hanz untuk pengiriman uji coba perdana diminta untuk mengirim sebanyak 500 Kg," kata Kepala DLHK Provinsi Gorontalo, Fayzal Lamakaraka, Selasa (3/9/2019). Sebelumnya pula, produksi gula semut dari 2 kelompok tani hutan asal Gorontalo tersebut sudah dimanfaatkan oleh perusahaan. Diantaranya Manembo, PT Lotte Mart Indonesia, Cafe Temu BSD Tanggerang Selatan hingga 5 Factory Cokelat Jakarta. Selain itu, produksi gula semut binaan KPH Wilayah VI Gorontalo ini juga sudah memenuhi uji labolatorium PT Uniliver Indonesia. "Berdasarkan informasi PT Lotte Mart Indonesia yang difasilitasi oleh Mr Florian dari TLFF (Tropical Landscapes Finance Facility), mulai bulan Oktober 2019 pihak Lotte menginginkan pengiriman per bulan 2,5 Ton," tambah Fayzal. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Gorontalo, Sutan Rusdi mengapresiasi upaya DKLH yang mampu berinovasi memaksimalkan pemanfaatan potensi aren dengan memberikan sentuhan teknologi sederhana pada kelompok tani hutan. Dengan demikian, mereka tidak saja membuat gula aren batok, namun dapat menghasilkan gula semut yang saat ini sudah mulai banyak diminati. "Ini karena gula semut ini bermanfaat untuk kesehatan dan memberikan nilai harga yang meningkat 100% dibanding dengan harga gula aren batok," jelas Sutan. Rencananya, gula semut asal Gorontalo ini akan diekspor melalui Pelabuhan Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, menuju Belanda.(usman)