Hulondalo.id- Organisasi Putra Putri Kebudayaan Indonesia menyampaikan permohonan maaf, terkait pemakaian Busana Adat Gorontalo modifikasi pada sesi photoshoot tanggal 20 Agustus 2019. Margaretha (20), Puteri Kebudayaan Gorontalo 2019 mengaku, hal ini terjadi dikarenakan adanya kesalahan dalam pengiriman baju adat tersebut. Pernyataan itu juga, tertuang dalam Surat Pernyataan Terbuka berkop Putera Puteri Kebudayaan Indonesia yang ditanda tangani Chief Executif OfficerM. Satrio Nusantara dan, Press Release dengan kop yang sama juga, Minggu (25/8/2019). Dalam Surat Pernyataan Terbuka antara lain menerangkan bahwa, Organisasi Putera Puteri Kebudayaan Indonesia, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Pemerintahan Gorontalo, seluruh Tokoh Adat Masyarakat Gorontalo, dan seluruh Masyarakat Gorontalo, atas kejadian dan kelalaian, dalam pemakaian Busana Adat Gorontalo modifikasi pada sesi photoshoot tanggal 20 Agustus 2019. Mereka juga menyebut, berkomitmen untuk kembali mempelajari budaya-budaya Indonesia, berperan aktif untuk terus mengenalkan budaya Indonesia, serta melestarikannya hingga ke kancah Internasional. Kejadian serupa, juga akan diusahakan tidak terulang. Sementara itu, dalam Press Release yang disampaikan, juga menerangkan bahwa, Pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2019, sempat menjadi sorotan oleh Masyarakat Gorontalo. Hal ini dikarenakan Margaretha (20), Puteri Kebudayaan Gorontalo 2019, menggunakan Busana Adat Gorontalo yang tidak sesuai dengan kaidah pemakaian semestinya pada sesi photoshoot national costume modifikasi.
-
Biliu baju adat untuk wanita Gorontalo. Menurut Margaretha, hal ini terjadi dikarenakan adanya kesalahan dalam pengiriman baju adat tersebut. Namun sesi photoshoot harus tetap dilakukan pada Karantina PPKI 2019 sesuai jadwal yang telah ditentukan. Karena hal tersebut, Margaretha menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemerintahan Provinsi, Tokoh Adat, dan Masyarakat Gorontalo dalam bentuk video klarifikasi yang dirilis pada akun media sosial Instagram PP Kebudayaan Indo. “Saya Margaretha, Puteri Kebudayaan Gorontalo 2019, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Pemerintah Gorontalo, kepada seluruh tokoh adat Masyarakat Gorontalo,dan juga kepada seluruh Masyarakat Gorontalo atas kejadian dan kelalaian saya dalam memakai busana adat modifikasi pada sesi photoshoot yang diadakan di tanggal 20 Agustus 2019, maka dari itu saya memohon maaf atas kelalaian saya dikarenakan juga adanya kesalahan pada tanggal sistem pengiriman, sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh jajaran pemerintah , tokoh adat dan seluruh Masyarakat Gorontalo,” ucap Margaretha. Dalam video yang sama diikuti dengan Surat Pernyataan Terbuka, CEO Putera Puteri Kebudayaan Indonesia, Satrio (22) menyatakan permohonan maaf dan menyatakan akan menjadikan hal ini pelajaran bagi Putera Puteri Kebudayaan Indonesia di tahun-tahun selanjutnya. “Saya selaku CEO Putera Puteri kebudayaan Indonesia dengan ini memohon maaf kepada seluruh Masyarakat Gorontalo khususnya, atas kejadian tersebut , semoga menjadikan kami lebih baik lagi kedepannya. “ tutur CEO Putera Puteri Kebudayaan Indonesia. Demikian pernyataan maaf dari Organisasi Putera Puteri Kebudayaan Indonesia yang diikuti dengan re-komitmen untuk terus mengenalkan dan melestarikan budaya diseluruh Indonesia. (**)