Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, Bahtiar. Hulondalo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo meminta masyarakat yang ingin bepergian melalui jalur laut agar tetap waspada menyusul gempa bumi di perairan Ternate, Maluku Utara, Ahad (7/7/2019) sekitar pukul 23.00 Wita. Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, Bahtiar mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di seismograph atau alat pencatat gempa pasca gempa 7,1 SR di perairan Ternate, Maluku Utara, hingga saat ini telah terjadi gempa kecil susulan sebanyak 23 kali. “Bahkan yang terakhir yang terjadi tadi sekitar jam 12 siang skalanya 4,9 SR,” ujar Bahtiar kepada Hulondalo.id, Senin (8/7/2019). Ditambahkan Bahtiar, gempa susulan tersebut masih berada di sekitaran titik gempa di perairan Maluku Utara, yang kebetulan titik lokasi gempa berada diantara Selat Halmahera dan Sulawesi. “Lokasi terjadinya gempa tersebut berdekatan dengan gunung api bawah laut sehingga dikhawatirkan hal itu akan memicu naiknya tinggi muka air laut. Karena di lokasi pasca gempa semalam terdapat banyak gunung-gunung api bawah laut,” ujar Bahtiar. Menurut Bahtiar, meski belum ada perubahan tinggi muka air laut, namun berkaca dari kejadian Tsunami Palu, BMKG Gorontalo sarankan masyarakat tetap waspada, terutama mereka yang ingin berlayar di wilayah tersebut. “Karena ‘kan jalur Gorontalo-Sulawesi Tengah merupakan wilayah perairan terbuka, sehingga kami khawatir gempa semalam dapat menyebabkan retakan yang kemungkinan bisa berdampak hingga ke sulawesi tengah,” tandas Bahtiar. (Ika)