
Hulondalo.id - Pemerintah Kota Gorontalo menargetkan seluruh wilayahnya akan menjadi lingkungan yang bersih mulai Maret 2019 mendatang. Target itu diusung untuk mewujudkan Nol Kawasan Kumuh menuju program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
"Tanah sudah dibebaskan, rumah-rumah kumuh diratakan dan dibangunkan rumah, atau dipindahkan di rumah susun yang berada di Kelurahan Dungingi. Saya berharap hal ini dapat mensukseskan program Nol Kawasan Kumuh," tutur Walikota Marten Taha saat ditemui usai meresmikan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Senin (18/02/2019).
Sebelumnya, Pemerintah Kota Gorontalo telah membangun rumah susun yang diperuntukkan untuk masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni. Sedikitnya 91 kepala keluarga yang telah menempati rusun dan ada pula sebagian keluarga yang diperbaiki rumahnya dan dipindahkan agar berada di jalur yang benar.
Dikatakan Marten Taha, hal tersebut dilakukan guna mencapai keberhasilan program Kotaku, sekaligus untuk menggalakkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Gorontalo.
"Tahun ini anggaran yang diperoleh untuk PHBS kurang lebih sebesar Rp 14 Milyar untuk eberapa spot dan titik pemukiman yang kumuh termasuk kawasan yang memiliki saluran air got secara tidak tertata, artinya lingkungan tersebut benar-benar tidak sehat dan tidak bersih atau lingkungannya tidak mendukung untuk masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat," imbuh Walikota Marten Taha.
Pemerintah Kota Gorontalo berusaha membangun gorong-gorong secara tertata dan berbahan dasar paving dengan maksud untuk mempermudah akses pembuangan limbah rumah tangga. Tak hanya itu, pembangunan pipa saluran air bersih baik dari darat maupun bawah laut bagi kawasan yang sulit dijangkau diantaranya wilayah Leato Utara, Bulotadaa Barat dan Tanjung Kramat.
"Hal ini dimaksudkan agar dapat melayani warga masyarakat yang ada di wilayah terpencil, pegunungan dan pesisir,sehingga 100% masyarakat Kota Gorontalo secara menyeluruh dapat merasakan air bersih," pungkasnya.(Tri)