Wabup Gorontalo Utara Thariq Modanggu saat memberikan sambutan dalam acara Forum Konsultasi Publik RPJMD 2018 - 2023. (foto:humas)
-
Wabup Gorontalo UtaraThariq Modanggu saat memberikan sambutan dalam acara Forum Konsultasi Publik rpjmd 2018 - 2023. (foto:humas) Hulondalo.id – Wabup Gorontalo UtaraThariq Modanggu mengatakan, secara hakikat RPJMD 2018 – 2023, adalah teropong untuk melihat daerah ini lima tahun yang akan datang. Makanya kata Wabup, teropongnya harus benar, harus lurus dan harus bisa membaca kedepan. Salah satu upaya untuk mewujudkannya, digelar Forum Konsultasi Publik terkait RPJMD 2018 – 2023. Kamis (7/2/2019) di Aula Gerbang Emas Kantor Bupati Wabup membuka diskusi tersebut, didampingi didampingi Sekda Gorontalo Utara Ridwan Yasin, pimpinan OPD dan Kepala Bagian dilingkungan Pemkab Gorut. Pembahasannya kata Wabup, bukan hanya pada aspek material semata. Namun kata Wabup, mampu membangun orang – orang yang dalam menggerakkan pelaksanaan dari program kedepan, sebagaimana yang menjadi visi misi Indra – Thariq (IQRA) 5 tahun kedepan. Pembahasan RPJMD ini juga dikaitkan dengan revolusi industri 4.0. Diperlukan kajian – kajian, atau masukan dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain akademisi, pelaku dunia usaha, LSM, NGO dan lain sebagainya. “Kita berada di era society 4.0, masyarakat modern, masyarakat masa kini harus mulai dengan ilmu pengetahuan, tidak boleh tanpa itu,” kata Wabup. “Karena itu, ada techno praktis didalam RPJMD, aspek politis itu sudah kami kampanyekan dan dibangun bersama Pak Indra,” ungkap Wabup. Memimpin Gorontalo Utara hingga 2023, ini yang akan dilaksanakan. “Kalau dihubungkan dengan Al-Baqarah ayat 30, kira-kira ini visi yang kami canangkan,” papar Wabup. Untuk menerjemahkannya dalam bentuk ukuran – ukuran, harus bisa dikemas, direalisasikan, maka perlu pendekatan techno praktis. Pendekatan techno praktis itu akan mengulurkan, tujuan, sasaran, takdir sampai benar – benar terjadi. Secara filosofis sampai pada pendekatan techno praktis, sudah tersusun sesuai dengan Permendagri nomor 6 tahun 2017. “Inilah yang menjadi kerangka yang kita bawa,” ujar Wabup. Karena itu kata Wabup, pada pembahasan awal bersama BAPPEDA, urgensi atau hakikat dari RPJMD 2018 – 2023, ini penting dalam perencanaan. Harusnya kata Wabup lagi, ini RPJMD 2019 – 2023. Agar semuanya memiliki pandangan yang sama, karena ini berkaitan dengan ukuran waktu. “Namun bagi kami, secara hakikat RPJMD 2018 – 2023 ini adalah teropong,” kata Wabup. (hl/man/hms_fhr)