Hulondalo.id - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie membuka secara resmi kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri membahas stabilitas daerah menjelang pemilu 2019 yang digelar di aula Markas Korem 133/Nani Wartabone, Jumat (8/2/2019).
Pada kesempatan itu, hadir Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmad Fudail, Kabinda Gorontalo, Kepala Bawaslu, Ketua KPU Gorontalo serta jajaran TNI-Polri dan unsur Forkopimda lainnya.
Rapim TNI-Polri tersbut dimaksudkan untuk membahas stabilitas daerah menjelang pemilu 2019. Pasalnya, situasi di tahun politik ini bisa saja memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Kepala Badan Intelijen Negara (Kabinda) Gorontalo, Daeng Rosada pun membagikan pandangannya tentang perkembangan situasi terkini jelang pemilu 2019.
Daeng Rosada menyampaikan bahwa menjelang tahun politik secara Nasional belakangan ini, baik itu bidang agama, budaya, ideologi, ekonomi dan sosial selalu saja dikaitkan dengan bidang politik. Hal itu sudah berlangsung sejak tahun 2018.
"Itu karena sejak tahun 2018 sampai 2019 ini, Indonesia sedang mengalami tahun politik," tambah Kabinda Gorontalo, Daeng Rosada.
Dia juga menambahkan bahwa untuk pemilu 2019 berpotensi memiliki kerawanan yang cukup tinggi secara Nasional. Hal itu karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara bersamaan dengan nilai ambang batas parlemen 4% dan Presidential Threshold sebanyak 20%.
"Hal ini bisa berpengaruh pada tingkat Kamtibmas secara Nasional," bilang dia.
Bagaimana dengan Provinsi Gorontalo? Kabinda Gorontalo Daeng Rosada mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman penyelenggaraan Pemilu khususnya di Provinsi Gorontalo sudah terbukti bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan tahapannya.
"Tapi, melihat situasi secara Nasional saat ini, tetap diperlukan sinergitas dari semua pihak, terutama KPU, Bawaslu, TNI dan Polri," pungkasnya.(Usman)
