Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ronny Sampir
-
Kepala dinas kesehatanKabupaten Gorontalo, Roni Sampir Hulondalo.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (dbd) di Kabupaten Gorontalo, mengalami penurunan. Kepala dinas kesehatanKabupaten Gorontalo Roni Sampir mengatakan, meski mengalami penurunan, namun upaya pencegahan yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut, masih terus dilakukan. Ditemui diruang kerjanya Rabu (6/2/2019) Roni menjelaskan, penurunan kasus ini terjadi disetiap minggu. “Minggu pertama ada 35 kasus, minggu kedua 31 kasus, minggu ketiga dan ke 4 menurun menjadi 25 kasus, dan pada minggu ke 5 tinggal 10 kasus,” jelas Roni. Dari seluruh kecamatan di Kabupaten Gorontalo, 4 kecamatan diantaranya memiliki kasus dbd terbanyak. “Terbanyak ada Kecamatan Limboto, kemudian diikuti Limboto Barat, Tibawa dan Dungaliyo,” ungkap Roni. Berbagai upaya pencegahan juga terus dilakukan dinas kesehatanKabupaten Gorontalo. Diantaranya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging. “Kemarin kami sudah menjemput bahan insektisida dari Kementerian Kesehatan,” ujar Roni. Ini merupakan bahan fogging. Diakui Roni, faktor utama penyebab dbd adalah kebersihan di lingkungan. Sehingganya OPD yang dipimpinnya, gencar melakukan upaya – upaya tersebut. Diantaranya, melalui program Kambungu Beresi yang diprakarsai Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo. Program ini untuk mencegah perkembang biakan jentik – jentik nyamuk yang biasanya hidup di air tergenang, ban bekas maupun pot bunga. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah dbd mencapai 300-an kasus. Sehingganya, kejadian dbd tahun ini belum dapat dikategorikan Kejadian Luar Biasa atau KLB. Meski begitu kata dia, himbauan kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada dan mengantisipasi peredaran dbd, masih dilakukan. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. (hl/Ika)