Hulondalo.id - Walikota Gorontalo Marten Taha meresmikan fasilitas pendidikan berupa Ruang Kelas Baru (RKB) di 7 sekolah se-Kota Gorontalo, Rabu (6/2/2019). Pembangunan RKB tersebut diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2018 sebesar Rp 5,4 Miliar.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena hari ini dapat meresmikan fasilitas baru di bidang Pendidikan. Dimana ini merupakan sebuah keberhasilan dari Tahun 2018 kemarin. Insya Allah, Tahun 2019 ini, ada Rp 14 Milyar lagi DAK yang diperuntukan penambahan berbagai fasilitas Ruang Kelas Baru atau rehabilitasi ringan maupun berat," kata Walikota Marten Taha saat peresmian RKB dan Fasilitas Pembelajaran Proyek DAK Kota Gorontalo di SMP Negeri 1 Gorontalo.
Pada kesempatan itu, Walikota Marten Taha menandatangi 7 prasasti sebagai tanda peresmian RKB dan fasilitas pendidikan yakni milik SMPN 1 kota Gorontalo, SMPN 4 Kota Gorontalo, SMPN 15 Kota Gorontalo, SMP Islam Terpadu Moosalamati, SDN No 98 Sipatana, SDN No 34 Kota Selatan, dan SDN No 86 Kota Tengah.
"Meski pun anggaran kita terbatas, tapi kita mengupayakan anggaran melalui APBD untuk bisa membangun fasilitas pendidikan. Bahkan kita sudah siapkan DAK untuk itu. Tahun 2018, DAK Rp 5,4 Milyar dialokasikan ke kurang lebih 21 sekolah yang ada di kota Gorontalo," tutur Walikota Marten Taha.
Diakui pula Walikota Marten Taha, bahwa DAK tersebut langsung ditransfer ke pihak sekolah melalui rekening kepala sekolah oleh Pemerintah Kota Gorontalo.
"Jadi kita tidak melalui pihak ketiga lagi, melainkan langsung di transfer ke Kepala Sekolah dan pihak sekolah yang bersangkutanlah yang menjadi penanggung jawab, sehingga tidak lagi ditender-tender," jelas Walikota Marten Taha.
Tujuan peningkatan sarana fasilitas pendidikan, kata Walikota Marten Taha, tidak lain untuk meningkatkan kemajuan di sektor pendidikan di Kota Gorontalo. Sebab, untuk mencetak manusia yang berkualitas, harus ditunjang salah satunya dengan peningkatan fasilitas di bidang Pendidikan.
"Karena bagaimana hendak mencetak manusia yang berkualitas apabila fasilitas dan ruang kelas yang memadai tidak ada, begitu pula dengan sumber daya manusia (pengajar), jadi semua harus berkesinambungan," pungkas Walikota Marten Taha.(Tri)
