
Hulondalo.id - Upaya pemenuhan gizi yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, berhasil menurunkan angka stunting pada bayi, dari 40 kasus di 2013 turun menjadi 32 kasus 2017.
Bahkan tahun 2018, Gorontalo masuk salah satu dari dua daerah yang berhasil menurunkan kasus stunting pada bayi secara nasional. Itu diungkap Syafii Saridin Napu Kasie Kesehatan Keluarga pengendalian penduduk KB dan Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Goporontalo, dalam dialog, Rabu (30/1/2019).
Dialog kesehatan dalam rangka peringatan hari gizi nasional yang jatuh setiap tanggal 25 Januari itu, mengambil tema "Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat". Selain Syafii Saridin, narasumber dalam dialog itu ada juga Suryanto Suleman.
Dialog tersebut juga mengungkap, sejumlah langkah Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dalam mengintervensi persoalan gizi di masyarakat.
Dijelaskan Syafii, penyebab utama terjadinya kasus stunting, yaitu kurangnya asupan gizi yang di berikan oleh Ibu saat mengandung, sehingga mempengaruhi pertumbuhan anak.
Dan untuk mencegah maupun menurunkan angka kasus stunting, ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, yakni melakukan program pendampingan kepada Ibu hamil beresiko, dengan melibatkan ibu PKK atau Dasa Wisma, Mahasiswa, dan kelompok pengajian Al-Hidayah.
Untuk Provinsi Gorontalo sendiri, ada tiga kabupaten yang menjadi fokus penanganan masalah kasus stunting, yakni Kabupaten Gorontalo, Boalemo dan Pohuwato.
Lebih lanjut Syafii menerangkan, tidak hanya program pendampingan, tetapi juga ada program lainnya seperti, Memberikan makanan tambahan kepada Ibu hamil dan Balita, serta menyelenggarakan peningkatan pelatihan kapasitas bagi petugas kesehatan di lapangan.
Sementara itu, Suryanto Suleman Ketua Persatuan Ahli Gizi Provinsi Gorontalo mengatakan, pihaknya terus mengkampanyekan pentingnya pemenuhan gizi masyarakat di Provinsi Gorontalo. Baginya, kasus stunting tak cuma berakibat Gizi Buruk, gizi kurang, tapi juga Obesitas.
Adapun pelaksanaan hari gizi Nasional akan difokuskan pada peningkatan pengetahuan masyarakat, terutama orang tua dalam memberikan asupan gizi, saat dalam kandungan maupun pada balita.
Serta mengajak seluruh masyarakat, untuk gemar mengkonsumsi sayur dan buah yang sehat, dan gizi seimbang, agar tercipta sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. (rto)