Cegah DBD dengan PHBS, Begini Himbauan Walikota

- Sabtu, 26 Januari 2019 | 17:26 WIB
dbd
dbd

-
Walikota Gorontalo H. Marten Taha SE M.Ec.Dev

Hulondalo.id - Walikota Gorontalo Marten Taha meminta masyarakat Kota Gorontalo untuk lebih disiplin dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

PHBS menjadi langkah awal untuk bisa terhindar dari ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang umumnya memiliki gejala siklus pada setiap tahunnya. Terlebih pada akhir tahun dan juga awal tahun yakni Desember, Januari hingga Februari.

Permintaan ini disampaikan Walikota Gorontalo Marten Taha saat melakukan dialog interaktif "Banthayo" di RRI Gorontlo, Sabtu (26/1/2019).

"Di kota Gorontalo ini hanya tinggal 2 kelurahan yang tidak ada DBD yakni Tanjung Keramat dan Botu. Tolong dipertahankan. Di 2 kelurahan ini, baru bisa terkena DBD kecuali kalau ada masyarakatnya yang kerja di luar baru digigit nyamuk," ujar Walikota Marten Taha.

Penyakit DBD sendiri dalam strategi penanganan Pemerintah Kota Gorontalo dilakukan dengan 2 cara, yakni pencegahan dan penindakan atau penanganan.

"Karena ini penyakit obatnya susah, bahkan sampai sekarang belum ada ahli kesehatan di seluruh dunia yang menemukan obat DBD ini. Jadi yang paling penting di kalangan masyarakat itu adalah pencegahan. Dalam stategi pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan dan seluruh fasilitas pelayanan yang ada di kota Gorontalo ini, karena ini penyakit berbasis lingkungan dan terkait dengan makhluk hidup yang lain jadi penanganannya juga harus lintas makhluk hidup," urai Marten.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar apa yang ada di lingkungan sekitar, terutama barang-barang yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak, harus ditangani dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah baik secara formal melalui dinas-dinas dan camat lurah dan gerakan massal yang harus dilakukan oleh masyarakat.

"Pencegahan ini selalu yang kita lakukan melalui upaya baik penyuluhan, kegiatan penyemprotan dan kegiatan kerja bakti, semuanya. Nah, kalau pun terjadi berarti kita harus lakukan penindakan atau penanganan di rumah sakit," imbuh Walikota Marten Taha.

Selain itu, kata Marten, dikarenakan DBD ini sudah menggejala setiap tahun oleh perubahan iklim dan keadaan lingkungan di sekitar, maka sejak awal harusnya masyarakat diminta untuk waspada. Pemerintah Kota Gorontalo, lanjut dia, sudah melakukan upaya-upaya semaksimal mungkin.

"Makanya sejak 2015-2016 ada KLB (kejadian luar biasa). Ya, kita sudah mulai waspada 2016-2017, 2017-2018, 2018 ke 2019 sehingga, Alhamdulilah, makin menurun sehingga kita harapkan tidak KLB," jelas Walikota Marten Taha.

"Saya tidak boleh menyatakan KLB dan KLB ini yang menyatakan hanya Walikota. Dan kalau saya nyatakan KLB, akibatnya apa bagi masyarakat? Karena tidak ditanggung oleh BPJS. BPJS tidak mau menanggung dalam kondisi kejadian yang sangat luar biasa. Sehingga dalam keadaan sangat luar biasa, baru bisa dinyatakan KLB karena memang terkait dengan pelayanan masyarakat yang dikaitkan dengan BPJS ini," ujar dia.

Walikota Marten Taha pun meminta kepada orang tua ketika melihat anaknya sudah dalam keadaan panas tinggi sedikit, jangan hanya berdiam di rumah, tapi langsung bawa ke rumah sakit.

"Karena sekarang kesehatan sudah tidak bayar lagi. Jadi tolong ini kesadaran kita semua baik dalam hal pencegahan, maupun penindakan karena anak-anak kita," tuturnya.

Dalam mengatasi DBD yang merupakan penyakit berbasis lingkungan, Marten kembali menekankan agar masyarakat Kota Gorontalo dapat mengedepankan PHBS dimana hal ini sudah didukung dengan program pemerintah.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Mau Mudik ? Ini Syarat Mudik Gratis Kemenhub

Senin, 13 Maret 2023 | 13:51 WIB
X