Lestarikan Sejarah, Peristiwa 1942 Harus Masuk Kurikulum Sekolah

- Rabu, 23 Januari 2019 | 21:19 WIB
Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, berbincang usai upacara peringatan hari patriotik ke 77, Rabu (23/1/2019).
Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, berbincang usai upacara peringatan hari patriotik ke 77, Rabu (23/1/2019).

-
Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, berbincang usai upacara peringatan hari patriotik ke 77, Rabu (23/1/2019). Hulondalo.id - Kendati rutin digelar setiap bulan Januari tiap tahunnya, tapi banyak yang belum tahu, sejarah perjuangan para pemuda Gorontalo 23 Januari 1942 silam. Nah, Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Indra Yasin pun angkat bicara. Sebagai seorang mantan guru, Indra Yasin sepertinya cukup paham, bahwa sejarah 1942, banyak yang tidak menguasainya. Apalagi, peristiwakini dikenal sebagai hari patriotik itu, belum dimasukkan dalam mata pelajatan sejarah yang dipelajari di sekolah. “Saya minta generasi muda secara umum dan organisasi KNPI menjadi pelopor, dan melestarikan nilai-nilai peristiwa 23 Januari ini terus dilestarikan. Karena perjuangan para pejuang terdahulu untuk meraih kemerdekaan membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga serta harta benda”, ungkapnya. Kepada semua pihak, Bupati Indra Yasin pun berharap, agar bisa mendorong peristiwa 1942 itu, masuk dalam kurikulum sekolah. Sehingga, peristiwa pembebasan Gorontalo dari tangan penjajah yang dilakukan Nani Wartabone bersama para pahlawan lainnya, akan terus dikenang sepanjang masa. (Man/hms)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Prabowo Subianto Didukung Empat Partai Besar

Minggu, 13 Agustus 2023 | 17:23 WIB

Mahkamah Agung Anulir Hukuman Mati Ferdy Sambo

Selasa, 8 Agustus 2023 | 20:56 WIB

Kasus Perdagangan Orang Seret 892 Tersangka

Selasa, 8 Agustus 2023 | 13:40 WIB
X