Sekda Gorontalo Utara Ridwan Yasin sesaat sebelum melepas kirab bendera pusaka merah putih. (foto:humas)
-
Sekda Gorontalo Utara Ridwan Yasin memperlihatkan bendera merah putih yang dikirab memperingati Hari Patriotik 23 Januari. (foto:humas) Hulondalo.id – Kirab Bendera Pusaka Merah Putih, tak sekeda berbaris membawa spanduk. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari momen mengenang perjuangan para pahlawan, membebaskan Gorontalo dari penjajahan. Selasa (22/01/2019), Sekda Gorontalo Utara (Gorut) Ridwan Yasin, melepas peserta Kirab Bendera Pusaka Merah Putih. Sekda mengatakan, kirab tak sekedar agenda rutin disetiap tahun, untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan Nani Wartabone bersama pahlawan lainnya. Bendera pusaka ini kata Sekda, disetiap tahun dikirab dan diarak dikabupaten/kota se Provinsi Gorontalo. “Banyak hikmah yang bisa diambil dari pelaksanaan kirab ini, tak sekedar berbaris saja,” kata Sekda.
-
Bendera pusaka merah putih diserahkan Sekda Gorontalo Utara Ridwan Yasin untuk dikirab ke Kabupaten Gorontalo. (foto:humas) Dimasa mendatang untuk momen serupa, Sekda mengusulkan, agar pelaksanaan peringatan Hari Patriotik 23 Januari, lebih ditingkatkan. “Kita bisa mengikuti kembali jejak perjuangan pak Nani Wartabone kala itu,” ungkap Sekda. Dimana saja lokasi Nani Wartabone melakukan perjuangannya, dilakukan dengan berkumpul dilokasi yang sama, mengenang kembali. Dengan begitu, mungkin konsep ini lebih mewarnai pelaksanaan kirab. Sebelum melepas peserta kirab ke Kabupaten Gorontalo, Sekda juga meminta, agar sejak dini upaya untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan jiwa pejuang, dilakukan. (hl/man/hms)