
Hulondalo.id - Kota Gorontalo tak berhasil mendapatkan Piala Adipura 2018. Meskipun Kota Gorontalo 3 kali berturut-turut meraih trofi itu. Walikota Gorontalo Marten Taha menerimanya dengan lapang dada meski sudah menjalankan prorgam mendukung Adipura semaksimal mungkin.
Ketika ditemui wartawan, Walikota Marten Taha pun mengungkapkan alasan mengapa Kota Gorontalo gagal meraih piala Adipura.
"Kota Gorontalo hanya mendapatkan 2,8 poin di bawah passing grade. Kita sudah 3 kali passing grade dinaikkan kemudian persyaratan sudah semakin ketat, jadi tidak mudah. Kemudian kategori kita adalah kategori Kota Sedang, Ibukota Provinsi sehingga banyak hal yang harus kita penuhi," ujar Marten.
Walikota Marten Taha mengakui kegagalan Kota Gorontalo mendapatkan Piala Adipura 2018 membuatnya merasa sangat kecewa. Karena pada saat itu dirinya tidak sempat melakukan proses pendampingan.
"Selama 4 bulan saya cuti itu, di situlah ada Pemantauan Tahap I maupun Pemantauan Tahap II. Padahal saya sudah wanti-wanti ke Kepala Dinasnya," tutur Marten.
Dia mengakui, terdapat 3 hal yang membuat Kota Gorontalo belum berhasil meraih Adipura. Yakni adanya kekurangan jumlah pohon yang ditanam di Kota Gorontalo.
"Kalau misalnya kemarin kita harus menanam pohon 191 hektar, sekarang ditingkatkan harus ada 250 hektar," tambahnya.
Selain itu, masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal membuang sampah. Padahal pihaknya sudah menginstruksikan untuk melakukan pembuangan sampah dari pukul 18.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita. Namun pada kenyataannya, masih ada yang melakukan pembuagan sampah di luar jam tersebut. Padahal itu merupakan salah satu pemantauan untuk penilaian Adipura.
Namun ketidakberhasilan Kota Gorontalo dalam meraih piala Adipura di tahun 2018 menjadi motivasi untuk kembali mengejar ketertinggalan tersebut.
"Jadi ketika kota Gorontalo dapat Adipura pertama itu passing gradenya 77, berikutnya untuk kedua sudah 78, berikutnya ketiga adalah 79. Jadi dinaikkan-naikkan terus. Sehingga kita jangan bekerja hanya itu-itu saja. Tapi kita akan tetap raih, Insya Allah, walaupun masih butuh kerja keras dan sinergitas dari berbagai pihak untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam menyadari persoalan sampah demi kebersihan lingkungan," tandas Marten.(hl/tri)