Ilustrasi Hulondalo.id – Daging kambing yang diduga jadi penyebab Antraks, ternyata tidak hanya dikonsumsi oleh pasien dan keluarganya, namun juga dijual. Dalam konferensi pers yang digelar RSUD M.M. Dunda Limboto, Kamis (17/1/19), kambing yang dipotong oleh 3 warga Kecamatan Pulubala ini, dikonsumsi oleh sekitar 20 warga. “Kurang lebih ada 20 orang, masih ada hubungan keluarga semuanya,” kata dr. A.R Mohammad Sp. PD. Parahnya lagi, karena kambing tersebut ukurannya besar, maka daging lainnya dijual. Siapa saja yang membeli, dr. A.R Mohammad Sp. PD mengatakan, itu masih ditelusuri oleh OPD terkait. Namun kata dia, secara logika, tidak semua yang mengkonsumsi, akan terinfeksi dengan penyakit tersebut. Kembali lagi pada daya tahan tubuh, dan masuknya kuman. Saat ini, dari 3 yang melakukan kontak langsung dengan kambing, 2 diantaranya diidentifikasi terkena penyakit tersebut. “1 warga masih dalam tahap observasi,” ungkapnya. Proses penularan penyakit Antraks, bisa melalui semua jurusan. Antara lain, terhirup, kontak langsung dan lainnya. Yang terpenting adalah, kuman yang masuk dipastikan dulu ada dan positif. Tidak semua daging juga kata A.R Mohammad Sp. PD, terinfeksi kuman Antraks tersebut. Hanya saja kata dia, ini pertama kalinya, penyakit tersebut berasal dari kambing. “Sebelumnya pernah ada kasus serupa, namun semua itu dari hewan sapi,” ujarnya. (HL/ika/man)