Sekda Gorontalo Utara Ridwan Yasin meninjau aktifitas layanan medis yang diberikan Puskesmas Monano dan Anggrek. (foto:humas)
-
Sekda Gorontalo UtaraRidwan Yasin meninjau aktifitas layanan medis yang diberikan Puskesmas Monano dan Anggrek. foto : hms Hulondalo.id – Mengacu pada dokumen Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK), Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), kekurangan sekitar 1400 aparatur. Kekurangan tersebut, saat ini diperkenankan untuk diisi oleh honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT). Meski begitu, tidak semua juga bisa diisi. “Mekanisme seleksi tetap diperlukan sesuai kebutuhan,” kata Sekda Gorontalo UtaraRidwan Yasin. Dari 1400 pegawai yang dibutuhkan, termasuk diantaranya adalah para tenaga medis, yang tersebar diberbagai layanan kesehatan. Dalam kunjungan lapangan ke Puskesmas Monano dan Anggrek baru – baru ini, keluhan minimnya tenaga medis khususnya honorer, disuarakan. Kenyataan itu bahkan disaksikan langsung Sekda. Ada petugas medis sendirian menangani pasien korban kecelakaan.Kondisi tak jauh berbeda juga ditemui Sekda saat berkunjung ke Puskesmas Gentuma Raya dan Tomilito. Perawat dengan status honorer atau PTT saat ini dirumahkan. Padahal tenaga honorer masih dibutuhkan. Kondisi itu kata Sekda diharapkan tidak berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. tenaga medis PNS yang minim, maka Sekda akan memperjuangkan untuk penambahan tenaga medis honorer atau PTT tahun ini sesuai dengan kebutuhan. Selain tenaga medis, Sekda juga akan berupaya mengakomodir kesejahteraan para sopir ambulance. (HL/man/hms)