
Hulondalo.id - Provinsi Gorontalo telah menjajaki bisnis kelapa butir dengan Australia sejak pertengahan tahun 2018 lalu. Namun ekspor kelapa butir Gorontalo ke Australia diakui belum sesuai dengan target karena masih terdapat terkendala utama oleh petani.
Sebelumnya pada Tahun 2018 lalu, ekspor kelapa butir ke Australia dari Gorontalo cukup besar. Menurut data dari Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, ekspor kelapa butir ke Australia mencapai 66.000 butir. Harganya mencapai USD 1,7 per butir atau berkisar Rp 24.000 (kurs USD 1 = Rp 14.000,-).
"Jadi, tahun lalu kita ekspor ada sebanyak 3 kontainer dengan jumlah 66.000 butir kelapa," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario kepada Hulondalo.id.
Padahal, kata Muljady, pihaknya yang juga difasilitasi oleh Bank Indonesia tersebut harus bisa mengirimkan sedikitnya 1 juta butir setiap 6 bulan. "Itu sebenarnya sudah ada kontrak antara pengusaha lokal dengan eksportir dari Australia," tambah Muljady.
Potensi kelapa yang ada saat ini dinilai masih sangat besar. Hanya saja, diakui Muljady, para petani masih terkendala dengan alat. Selama ini, untuk memenuhi permintaan dari eksportir Australia, petani masih mengerjakannya secara manual.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pertanian sedang mencari cara untuk merancang alat tersebut. Pihaknya, kata Muljady, masih terus berkoordinasi dengan Balai Penelitian Tanaman Palma Manado untuk merancang alat tersebut.
Sementara itu, Manager Unit Komunikasi, Koordinasi dan Kebijakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo, One Yusril Fikar juga membenarkan sudah ada ekspor kelapa butir ke Australia dari Gorontalo sejak tahun lalu. Namun diakuinya jumlahnya masih relatif kecil.
Untuk itu, BI telah berkomitmen dengan pemerintah daerah untuk mendorong ekspor kelapa Gorontalo tersebut. "Salah satunya, tahun ini juga, rencananya potensi kelapa ini akan kita jadikan sebagai klaster unggulan BI," ungkap One.
Rencananya, dalam klaster kelapa tersebut, BI akan melibatkan banyak UMKM di dalamnya. "Insya Allah, volumenya (ekspor) masih bisa ditingkatkan," pungkas dia.(hl/alex)