Menperin Akan Dorong Industri Berbasis Potensi Hortikultura Gorontalo

- Sabtu, 12 Januari 2019 | 17:11 WIB

-
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat memberikan penyampaian ketika bertemu dengan pengusaha sekaligus karyawan dari PT Harvest Gorontalo Indonesia dan PT Royal Coconut.

Hulondalo.id - Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto akan mendorong Provinsi Gorontalo untuk fokus pada industri pengolahan produk hortikultura mengingat potensinya sangat besar dan melimpah. Dan kedepan, produk yang dihasilkan harus memiliki kualitas ekpsor.

Hal itu sudah terbukti dengan devisa yang dihasilkan dari investasi PT Harvest Gorontalo Indonesia dan PT Royal Coconut, pabrik tepung kelapa di Gorontalo. PT HGI berhasil membukukan devisa sebesar Rp 1,5 Trilyun dengan modal investasi Rp 500 Miliar.

Sedangkan PT Royal Coconut menghasilkan devisa negara sebesar Rp 300 Miliar dengan modal investasi Rp 100 Miliar. "Ini artinya, potensi-potensi Gorontalo yang berbasis hortikultura inilah yang akan kami dorong," kata Airlangga didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ketika berdialog dengan sejumlah pengusaha dan karyawan PT HGI dan PT Royal Coconut, Sabtu (12/1/2019).

-
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat berpose bersama pengusaha dan karyawan PT Harvest Gorontalo Indonesia dan PT Royal Coconut yang berhasil membukukan devisa negara setara Rp 2 Trilyun.

Airlangga menambahkan bahwa pihaknya akan menyiapkan skema insentif bagi industri di daerah. Salah satunya dalam hal terkait penelitian dan pengembangan produk agar semakin baik setiap tahunnya.

"Ini adalah industri yang diharapkan oleh pemerintah. Arahan bapak Presiden adalah industri berbasis bahan baku dalam negeri. Nah, di HGI ini karena produknya herbal untuk kesehatan dan diproduksi dengan standar good manufacturing practice sehingga mempunyai pasar global," kata Airlangga.

Senada dengan Menperin, Gubernur Rusli Habibie menyampaikan bahwa potensi industri berbasis sumber daya alam cukup banyak di Gorontalo. Olehnya dia berharap agar pemerintah pusat bisa memberikan perhatian, sekaligus melakukan intervensi lebih lanjut.

"Contohnya pabrik tepung kelapa tadi, itu 90 persen bahan kelapanya diambil dari petani. Termasuk ini (PT HGI) yang salah satu bahan dasarnya rumput Teki, orang Gorontalo bilang "Manggata" yang tidak ada harganya. Sekarang dibeli oleh pabrik dengan harga yang lumayan," terang Rusli.

PT Royal Coconut di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, merupakan perusahaan pembuatan tepung kelapa yang mempekerjakan 702 orang karyawan ini mampu menghasilkan 360 ton tepung per bulan dan menjadi komoditas ekspor di benua Eropa, Afrika dan Asia.

Hal sama juga terjadi di PT HGI dengan produk unggulannya obat herbat SoMan. Perusahaan yang mempekerjakan 204 orang tersebut mampu memproduksi 60 Ribu botol per bulan yang juga di ekspor ke luar negeri.(hl/zhukro)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Tak Ada Kata Damai di Sidang Diversi AG

Rabu, 29 Maret 2023 | 05:05 WIB
X