
Hulondalo.id - Meski melewati ketidakpastian ekonomi global selama 2018, Bank Indonesia (BI) masih tetap yakin perekonomian Gorontalo masih sangat kuat. Bank Sentral pun optimis jika pertumbuhan ekonomi gorontalo 2018 berada di kisaran 6,3% hingga 6,8%.
Hal itu terungkap pada kegiatan Evaluasi Kinerja Ekonomi Tahun 2018 serta Prospek Ekonomi baik di tingkat Nasional, Regional, maupun prospek arah kebijakan BI Tahun 2019, Senin (7/1/2019).
Kegiatan dihadiri oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Sekretaris Daerah Darda Daraba, sejumlah pimpinan SKPD, pimpinan perbankan, serta para pengusaha di Provinsi Gorontalo.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Ricky Perdana Ghozali menyatakan, kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2018 cukup baik dengan stabilitas yang tetap terjaga dan momentum pertumbuhan yang terus berlanjut.
Sementara dari evaluasi kondisi ekonomi tahun 2018, Ricky menyebut Gorontalo masih tetap kuat, "Dengan tingkat inflasi sebesar 2,15% atau masih di bawah target inflasi Nasional sebesar 3% plus minus 1. Kami optimis pertumbuhan ekonomi gorontalo 2018 masih dalam kisaran 6,3% sampai 6,8%," kata Ricky.
Untuk kinerja fiskal, pemerintah daerah juga mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Begitu pula stabilitas sistem keuangan yang mengalami peningkatan yang disertai dengan tingkat risiko kredit yang menurun, serta sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai juga meningkat.
Meski tahun 2018 dikatakan sebagai tahun yang sulit, namun ada tiga hal penting yang dapat dipetik pada perekonomian Gorontalo 2018. Pertama, kata Ricky, stabilitas ekonomi Gorontalo perlu terus diperkuat dengan tingkat inflasi yang tekendali, optimalisasi fiskal dan terjaga stabilitas keuangan.
Kedua, daya saing produktivitas terus ditingkatkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Dan ketiga, sinergi antar otoritas sangat kuat.
Sementara itu, Wagub Idris Rahim menyampaikan, untuk membangun perekonomian di Gorontalo, tidak hanya bekerja sendiri-sendiri, tetapi harus bekerja sama dalam melakukan sinergi ketahanan dan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo.
"Kita perlu melakukan evaluasi apa yang telah dicapai tahun 2018, baik pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran maupun disektor lainnya," kata Idris.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo masih di dorong oleh sektor pertanian hingga pariwisata. Olehnya dia berharap, kedepan agar semua pihak dapat meningkatkan koordinasi dan sinergitas antara organisasi perangkat daerah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.
"60% ekonomi Gorontalo di gerakkan oleh anggaran Pemerintah, juga menyatukan satu pola sikap, pola pikir, pola tindak, serta memberikan karpet merah bagi investor untuk memudahkan investasi, dalam meningkatkan pelayanan, sehingga menambah nilai tambah untuk Provinsi Gorontalo," jelas Idris Rahim.(hl/rinto)