Sosialisasi Integrasi Pendidikan Kependudukan ke Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) di Perguruan Tinggi, Kamis (27/12/18) kemarin di Universitas Muhamadiyah Gorontalo (UMG). Hulondalo.Id Tingkat perceraian dari pernikahan dini di Provinsi Gorontalo berada diatas angka 60 persen. Sejumlah faktor menjadi penyebabnya, seperti, ekonomi dan komunikasi. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Gorontalo Salma Tamu mengatakan, tingginya angka perceraian ini, antara lain dipicu oleh ketidaksiapan dari pasangan yang menikah diusia dini. Baik itu ketidaksiapan secara mental, ekonomi, hingga komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Memang belum siap, termasuk belum siap untuk menjadi ibu rumah tangga, usia muda juga rentan dengan hal hal yang tidak kita harapkan, kata Salma yang ditemui usai memberikan materi dalam acara, Sosialisasi Integrasi Pendidikan Kependudukan ke Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) di Perguruan Tinggi, Kamis (27/12/18) kemarin di Universitas Muhamadiyah Gorontalo (UMG). Sementara itu, penyebab terjadinya penikahan usia dini ini antara lain, juga masih karena persoalan ekonomi. Salma juga mengatakan, ada keluarga yang kurang mampu namun memiliki anak dalam jumlah yang banyak, maka tak jarang langsung menikahkan anaknya, meski usianya belum cukup. "ada juga yang dalam tanda kutip ya, mau tidak mau harus dinikahkan," ungkap Salma yang juga mengatakan kalau seks pranikah ikut menjadi penyebab tingginya angka perceraian dari penikahan dini ini. Kecanggihan teknologi, diketahui memberikan pengaruh cukup besar terhadap prilaku seperti itu. Sehingganya menurut Salma, kembali lagi pada lingkungan sekitar dalam hal ini, keluarga yang bisa memberikan bimbingan yang lebih baik. Keluarga harus merangkul, untuk bisa memberikan informasi maupun pendidikan yang lebih baik, ujar Salma. (hl/ikha)