Launching dan Sosialisasi FSVA (food security and Vulnerability Atlas) Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. Maqna Hotel, Senin (10/12/18). Hulondalo.id- Dalam upaya membangun sistem Ketahanan Pangan di Provinsi Gorontalo, maka diperlukan data analisa situasi Ketahanan Pangan. Senin (10/12) bertempat di hotel maqna, Dinas Pangan Provinsi Gorontalo mengadakan kegiatan Launching dan Sosialisasi FSVA (food security and Vulnerability Atlas) Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. Yang di buka langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Idris Rahim sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pangan tersebut. Idris Rahim mengatakan, dalam penanganan rawan pangan dan gizi buruk harus di dukung oleh informasi Ketahanan Pangan yang akurat, dan valid, konferensif. Hal ini sesuai yang di amanatkan oleh Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, dimana pasal 75 mengamanatkan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban membangun, menyusun, dan mengembangkan sistem informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi, yang dapat digunakan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi, stabilisasi pasokan dan harga pangan serta sebagai sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting, dalam upaya mensosialisasikan hasil penyusunan Peta ketahanan dan pangan tahun 2019. Idris Rahim berharap, melalui kegiatan tersebut, Mendapatkan masukan-masukan dalam rangka menghasilkan output yang optimal, sehingga kegiatan yang dihasilkan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan pemerintah Provinsi Gorontalo, agar dapat mencapai target RPJMD lima tahun ke depan, jelas Idris Rahim. Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Haris Hadju mengungkapkan, PetaKetahanan Pangan sangat penting sebagai acuan melaksanakan program untuk tahun yang akan datang. Dengan melihat potensi daerah yang memiliki Ketahanan Pangan, untuk menjadi acuan. Selain itu, kata Haris Hadju bahwa, dengan adanya data dari Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, ada tiga hal yang dapat dilihat terkait dalam pemetaan pangan, yakni ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Menurutnya, penanganan kerentanan pangan di Gorontalo dilakukan secara terpadu bersama organisasi perangkat daerah menyelesaikan masalah pangan, mulai dari proses ketersediaan pangan sampai keamanan pangan, terutama daerah-daerah yang memiliki hasil pangan yang masih kurang, dan diberikan bantuan kepada daerah tersebut, jelas Haris Hadju. Dirinya berharap, dengan adanya data yang diperoleh dari kegiatan tersebut, menjadi acuan oleh semua OPD yang terkait, dimana dengan ketersediaan pangan dan keamanan hasil pangan yang baik akan mempengaruhi kualitas kehidupan kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo, tutup Haris Hadju. (Hl.rto)