
Hulondalo.id - Aspirasi yang disampaikan asosiasi jasa ekspedisi barang dan jasa Gorontalo terkait edaran Depo Pertamina Gorontalo yang membatasi pelayanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU berakhir deadlock.
Asosisasi pun menyatakan akan mogok dari aktivitas mereka hingga pertemuan antara DPRD Provinsi Gorontalo dengan Depo Pertamina Gorontalo berlangsung pada Kamis (22/11/2018).
Wakil Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Gorontalo, Muhamad Jefri Isa, menyampaikan bahwa setelah mendengar hasil rapat bersama di DPRD Provinsi Gorontalo bahwa pihaknya tidak akan lagi melakukan aktivitas distribusi barang dan jasa hingga ada kejelasan dari Pertamina Gorontalo.
"Setelah mendengar hasilnya, kami pengusaha ekspedisi untuk tidak melaksanakan kegiatan, menunggu hari pertemuan hari Kamis. Biarlah duka ini diterima oleh semua. Dan ini sebenarnya kan pemberitahuan duka untuk seluruh masyarakat Gorontalo dengan ketentuan ini. Makanya, kami akan mogok sampai hari Kamis," kata Jefri.
Jefri mengatakan, jasa ekspedisi melalui truk Kontainer ini melayani 9 bahan pokok yang ada di Gorontalo. Dan jika jasa ekspedisi ini mogok, bisa jadi akan berdampak pada kelangkaan barang di pasaran, termasuk berimbas pada kenaikan harga.
"Karena tronton ini ada 40% dari jumlah kendaraan yang mengangkut Kontainer di Gorontalo. Kami prihatin, sekarang banyak supir-supir mengeluh, sudah 2 hari tidak dapat solar. Tadi saja mereka sudah mengantri lama di SPBU tapi tetap tidak dilayani. Makanya, kita pertanyakan kenapa Perpres itu baru berlaku sekarang di Gorontalo," keluh Jefri.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Daryatno Gobel, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima aspirasi para asosiasi jasa ekspedisi tersebut. Dan secara terbatas, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Depo Pertamina.
"Iya, memang penyampaian dari pihak Pertamina bahwa ada kebijakan sesuai Perpres 191 untuk mobil diatas empat bola harus menggunakan BBM non subsidi. Tapi aturan ini masih multitafsir dan kita akan duduk bersama dengan Pertamina pada hari Kamis nanti untuk membahas masalah ini," tutup Daryatno.(hl-01)