
AP Ritiauw melalui Kasitem di Aula Kusno Supoyo Makorem Makorem 133/Nani Wartabone.
Hulondalo.id - Komunis dan faham radikal merupakan ancaman serius bagi keutuhan bangsa dan negara. Saat ini kelompok komunis dan radikal dalam perkembangannya telah mengembangkan ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila dan berupaya menentang kebijakan pemerintah dengan menciptakan instabilitas politik dan keamanan.
"Komunis dan radikalisme harus tetap diwaspdai karena merupakan bahaya yang sewaktu-waktu dapat muncul kembali, dimana dapat mengancam ideologi Pancasila dengan berbagai modus gaya baru," ungkap Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw pada sosialisasi Balatkom dan paham Radikal yang dibuka oleh Kasiter Korem 133/Nani Wartabone bertempat di aula Kusno Supoyo, Makorem 133/Nani Wartabone, Rabu (14/11/2018).
Menurutnya, faham ideologi komunis masih hidup di tengah-tengah masyarakat dan terus menggalang kekuatan untuk kembali bisa melakukan aktivitas secara nyata. "Maka dari itu, sebagai aparat teritorial seluruh prajurit dan PNS serta veteran dan FKPPI harus membekali diri dalam menangkal bahaya itu, terutama dengan cara meningkatkan keimanan dan ketakwaan, meningkatkan kemanunggalan antara TNI dan rakyat, serta mewaspadai upaya-upaya penyusupan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu," ujar Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw.
Pemahaman terhadap bahaya laten komunis dan faham radikal menjadi sangat penting bagi segenap komponen bangsa, termasuk prajurit TNI dan segenap keluarga Besar TNI, agar lebih mampu mencermati adanya bahaya yang terselubung dengan membonceng isu-isu demokratisasi dan HAM sehingga dapat segera diambil langkah antisipatif terhadap adanya upaya kebangkitan komunisme dan faham radikal lainnya di negara tercinta ini.
Sosialisasi Balatkom dan paham Radikal dihadiri oleh 150 prajurit bersama PNS, perwakilan veteran dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).(hl-01)