Hukum Menerima Takjil dari Non Muslim untuk Buka Puasa, Ini Fatwanya, Termasuk Sajadah dan Karpet untuk Salat

Hulondalo.id - Selama bulan Ramadan, kita sering melihat orang yang membagikan makanan untuk buka puasa atau dikenal dengan takjil.

Pembagian takjil untuk buka puasa ini sering kita jumpai di jalan dibagikan oleh kelompok orang tertentu.

Orang yang membagikan takjil ini mulai dari sesama Muslim hingga dari kelompok Non Muslim.

Baca Juga: 7 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Saat Berpuasa Di Bulan Ramadan, Yuk Amalkan!

Nah, Apakah umat Muslim diperbolehkan menerima takjil dari Non Muslim untuk buka puasa?

Berikut ini hukum terkait hubungan antara Muslim dan Non Muslim tentang berbagi satu sama lain.

Dilansir Hulondalo.id dari laman Muhammadiyah, Senin, 27 Maret 2023, Dalam Fatwa Tarjih, bergaul atau berhubungan baik dengan Non Muslim dalam ruang lingkup kemasyarakatan boleh dilakukan.

Hal yang boleh dilakukan itu, termasuk menyantap makanan suguhan ketika bertamu di rumah Non Muslim, sepanjang bukan termasuk makanan yang diharamkan atau mengandung sesuatu yang haram.

Berdasarkan riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah menerima berbagai macam hadiah dari Raja-raja yang pernah dikirimi surat, seperti Raja Mukaukis dari Mesir.

Selain itu Nabi juga menerima hadiah dari berbagai kepala Negara, seperti Farwah al-Judzami.

Raja Negeri Ailah pun pernah menghadiahkan seekor baghal putih (keledai) dan pakaian burdah kepada Nabi Saw.

Dalam acara-acara tertentu di Madinah, Nabi Muhammad SAW kelihatan tidak risih makan bersama orang-orang Non Muslim.

Dalam QS. Al Mumtahanah 8-9 disebutkan pula bahwa sepanjang Non Muslim tidak memerangi dan berlaku kasar terhadap umat Islam, maka hubungan sosial kemasyarakatan harus berlangsung secara damai.

Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Qaem Aulassyahied, seorang muslim juga diperbolehkan menerima takjil dari Non Muslim.