Tiket Garuda Group Turun 20%, ASITA : Hanya di Rute Tertentu Saja

- Jumat, 15 Februari 2019 | 14:36 WIB
Salah satu dampak kenaikan harga tiket pesawat, Bandara Djalaludin Gorontalo tidak seramai seperti biasanya.
Salah satu dampak kenaikan harga tiket pesawat, Bandara Djalaludin Gorontalo tidak seramai seperti biasanya.

-
Salah satu dampak kenaikan harga tiket pesawat, Bandara Djalaludin Gorontalo tidak seramai seperti biasanya.

Hulondalo.id - Rencana memangkas harga tiket pesawat sebesar 20% untuk semua rute domestik oleh maskapai yang tergabung dalam garuda group rupanya belum sesuai dengan harapan.

Asosiasi biro perjalanan wisata atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) pun mempertanyakan kembali kebijakan tersebut.

"Kenyataanya sampai pagi ini untuk rute Gorontalo-Makassar, Jakarta, Bali dan Surabaya belum ada penurunan dari garuda group. Masih sama saja," ketus Ketua ASITA Gorontalo, Marten Chandra, Jumat (15/2/2019).

"Yang diturunkan hanya rute seperti Jakarta, Bali atau Surabaya yang frekuensinya banyak. Itupun tidak signifikan, tetap tinggi," timpalnya lagi.

Dikatakan Marten, bahwa seharusnya airlines dapat mengembalikan lagi ke tarif batas bawah sampai batas atas dan memberlakukan lagi sistem sub class di bookingan penerbangan seperti sebelumnya.

"Jadi dibuka dari kelas promo sampai kelas tertinggi, batasi quota promo. Dengan demikian harga akan bervariasi dari murah sampai mahal," kata Marten.

Umumnya, lanjut Marten Chandra, untuk Garuda kelas ekonomi yang terendah adalah H class. Sementara kelas ekonomi tertinggi adalah Y class.

 Menurut Ketua Gabungan Pariwisata Indonesia (GIPI) Gorontalo itu, bahwa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, pihak Garuda hanya membuka 1 kelas di kelas Y Class, walaupun akhir bulan Januari mulai dibuka kelas menengah.

"Akan tetapi tetap saja masih dirasa mahal oleh sebagian besar masyarakat pengguna jasa penerbangan," sambung Marten.

Dia mencontohkan, tarif Gorontalo-Makassar untuk Garuda Indonesia, sekarang ini masih berkisar Rp 1.492.000 untuk sekali jalan. Dan tarif Gorontalo-Jakarta seharga rata-rata Rp 2.445.000 sekali jalan. Menurut Marten, angka itu masih lumayan tinggi jika dibandingkan harga pada tahun lalu sebelum bulan Oktober 2018.

"Ketika itu (sebelum Oktober 2018), tarif Garuda Indonesia untuk Gorontalo-Jakarta berkisar Rp 1,6 Juta sampai Rp 1,8 Juta sekali jalan. Dan Gorontalo-Makassar berkisar Rp 700 Ribu hingga Rp 900 Ribu sekali jalan," lanjut bos TX Travel Gorontalo itu.

Artinya, lanjut Marten, kenaikan tarif rata-rata jika dibandingkan dengan Oktober 2018 untuk rute Gorontalo adalah sebesar 40% sampai 50%. Bahkan, kenaikan di bulan Desember 2018 hampir mencapai 70%.

"Adapun harapan kami dari asosiasi biro berjalanan wisata dan juga masyarakat pengguna jasa penerbangan, agar tarif penerbangan dapat disesuaikan kembali agar kenaikannya tidak menimbulkan keresahan. Selain itu, penerbangan garuda bisa dikembalikan menjadi setiap hari ke Gorontalo," pungkasnya.(alex)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Harga Rica di Pohuwato Semakin Melonjak

Senin, 20 Maret 2023 | 14:04 WIB

Ini Aturan Terbaru Penjualan Minyak Goreng

Senin, 13 Februari 2023 | 16:20 WIB
X