
Hulondalo.id - Tren angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo terus menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk miskin Gorontalo pada bulan September 2018 tercatat sebesar 15,83%, turun jika dibandingkan posisi Maret 2018 mencapai 16,81%.
"Jumlah penduduk miskin Gorontalo pada September 2018 tercatat sebesar 188.300 Jiwa dengan persentase sebesar 15,83%. Jumlah itu turun jika dibandingkan posisi Maret 2018 sebanyak 198.510 Jiwa atau 16,81%," ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati pada press confrence di kantornya, Selasa (15/1/2019).
Sementara itu, tingkat garis kemiskinan Gorontalo mengalami kenaikan. Pada bulan Maret 2018 tercatat Rp 316.296,- per kapita per bulan. Sementara pada bulan September 2018 menjadi Rp 325.129,- per kapita per bulan.
"Garis kemiskinan pada bulan September 2018 naik menjadi Rp 8.833,- per kapita per bulan jika dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2018," tambah Herum.

Dan dari tahun ke tahun, warga miskin yang paling banyak masih terdapat di perdesaan. BPS mencatat, warga miskin di perdesaan pada September 2018 sebanyak 166.410 jiwa atau 23,86%. Angka itu turun jika dibandingkan dengan bulan Maret 2018 sebanyak 174.450 jiwa atau 24,09%.
Sementara di wilayah perkotaan, jumlah penduduk miskin pada September 2018 tercatat sebanyak 21.890 jiwa atau 4,45%, dimana angka itu turun jika dibandingkan bulan Maret 2018 sebanyak 24.060 jiwa atau 5,26%.
BPS juga merilis komiditas makanan yang memberi sumbangan terbesar terhadap kemiskinan Gorontalo. Pada September 2018, beras masih memberikan sumbangan tertinggi disusul rokok kretek filter, ikan segar, daging sapi dan cabe rawit.
Sementara komoditas bukan makanan yang sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan Gorontalo pada September 2018 tercatat sewa perumahan, tarif listrik, tarif angkutan, pendidikan dan kesehatan.(hl/alex)