Hulondalo.id - Sistem kelistrikan interkoneksi 150 Kilo Volt (Kv) Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo) mengalami padam total sejak pukul 09.28 Wita.
PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) mengkonfirmasikan bahwa listrik padam akibat trip atau gangguan yang berdampak pada sebagian besar penyulang atau pembangkit padam. Dan hingga berita ini dilansir Hulondalo.id, penyebab gangguan tersebut masih dalam tahap pelacakan oleh petugas PLN.
"Saat ini, petugas PLN sedang melakukan proses Black Start dari PLTD Bitung dan PLTD Telaga (Gorontalo)," tulis PLN Wilayah Suluttenggo dalam laman resmi facebook, Ahad (6/1/2019).
Dari kejadian-kejadian trip sebelumnya yang menyebabkan total black out atau padam total, PLN membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menghidupkan sistem interkoneksi, daripada hanya satu atau dua pembangkit saja yang padam.
Ketika sebagian besar pembangkit padam, PLN hanya bisa mengandalkan pembangkit diesel (PLTD) untuk proses Black Start tadi. Bedanya, PLTD bisa langsung dinyalakan. Sedangkan PLTU, PLTA, PLTG dan lain sebagainya, membutuhkan suplai tenaga dulu baru bisa bergerak.
Nah, apa sih maksud Black Start tadi? Gambaran singkat yang diperoleh Hulondalo.id dari UP3 Gorontalo; PLTU misalnya, membutuhkan alat bantu untuk memompa air, membuka velve, menggerakan conveyor batubara dan masih banyak lagi. Dan itu sudah tentu membutuhkan listrik.
Jadi, sebelum PLTU beroperasi, sangat membutuhkan suplay listrik dari PLTD yang hanya sekali tekan "ON" langsung bisa menyala. Maklum, komponen PLTD hanya solar, ACCU atau angin untuk memutar start engine.
Begitulah proses serupa terus berlanjut ke setiap pembangkit yang padam, kecuali PLTD tadi, yang ada di sistem interkoneksi 150 Kv Sulutgo. Prosesnya bisa memakan waktu berjam-jam.
Dan kita percaya saja, saat ini petugas PLN pasti sedang kebingungan di hari libur yang cerah ini semata menjalankan kewajibannya untuk melayani pelanggannya.(hl/Alex)
