
Hulondalo.id - Kenaikan harga tiket pesawat hingga penghapusan layanan bagasi gratis menjadikan tarif ekonomi airlines menjadi begitu tinggi.
Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) di seluruh Indonesia pun menolak keras kebijakan dari seluruh airlines tersebut.
"Garuda yang selalu memasang tarif ekonomi tertinggi di hampir semua daerah. Kemudian kebijakan Lion Air yang menghilangkan bagasi cuma-cuma 20kg menjadi berbayar. Dan ini akan segera diikuti oleh Citilink juga," kata Ketua ASITA Gorontalo, Marten Chandra ketika dihubungi Hulondalo.id, Sabtu (5/1/2019) pagi.
Marten mengatakan, fenomena itu justru berbanding terbalik dengan penerbangan ke luar negeri. Contoh, harga tiket Jakarta-Singapura dibuka oleh Lion dengan harga Rp 500 Ribu saja.
Bahkan oleh Air Asia untuk rute Jakarta-Kuala Lumpur PP (Pulang-Pergi) dibuka dengan harga Rp 749 Ribu tanpa bagasi.
"Ini sangat berbeda dengan penerbangan domestik seperti Gorontalo-Makassar dengan Garuda di harga Rp 1,8 Juta untuk kelas ekonomi," timpal bos TX Travel Gorontalo itu.
Dengan fenomena demikian, upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah tidak akan maksimal jika harga tiketnya seperti itu.
Selain itu, nyaris menjadi tidak ada gunanya program pemerintah untuk promosi pariwisata sampai ke luar negeri jika akses untuk daerahnya menjadi mahal sekali.(hl/alex)