Protes ASITA Harga Tiket Pesawat Naik, Begini Dampaknya

- Selasa, 18 Desember 2018 | 16:58 WIB
Tiket pesawat selangit (ilustrasi)
Tiket pesawat selangit (ilustrasi)

-
Harga tiket pesawat untuk airlines premium dibuka hingga Rp 3 Jutaan per seat. Fenomena ini dapat memukul industri pariwisata di Gorontalo yang sedang gencar-gencarnya.

Hulondalo.id - Kenaikan harga tiket pesawat sejak sebulan yang lalu rupanya masih berlanjut pada Desember 2018 ini. Rata-rata harga tiket pesawat naik nyaris 100% dari tarif normal.

Fenomena ini pun berimbas pada mobilitas warga dari dan ke Gorontalo. Bahkan, sektor pariwisata pun sangat merasakan dampaknya. Padahal, pariwisata termasuk pula di Gorontalo lagi sedang gencar-gencarnya.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Gorontalo, Marten Chandra mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat domestik sudah tentu berimbas negatif terhadap laju pertumbuhan jumlah wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Padahal, Kementerian pariwisata sedang gencar-gencarnya promosi pariwisata dalam negeri, termasuk percepatan peningkatan kapasitas seperti bandara, hotel, hingga kesiapan destinasi yang saat ini terus digenjot.

Namun, jika harga tiket dalam negeri lebih mahal daripada tiket ke luar negeri, maka sudah pasti orang-orang malah akan lebih memilih berlibur ke luar negeri.

"Kita contohkan saja tiket Jakarta-Gorontalo misalnya sekali jalan Rp 3 Juta. PP sudah Rp 6 Juta. Sedangkan tiket Jakarta-Hongkong PP hanya Rp 4 Juta sampai Rp 5 Jutaan," kata bos TX Travel Gorontalo itu kepada Hulondalo.id, Selasa (18/12/2018).

Tapi jangankan bicara maskapai premium, untuk Low Cost Carrier (LCC) saja seperti Lion Air dan Citilink sudah mematok harga tinggi. Marten mencontohkan, untuk tarif Gorontalo-Jakarta, harga dibuka di kisaran Rp 1,4 Juta sampai Rp 2,8 Juta sekali jalan untuk kelas ekonomi.

"Makanya ASITA protes keras terhadap kebijakan harga dari airlines di Indonesia, ini akan mematikan industri pariwisata dalam negeri. Di bulan Desember mungkin karena high season masih bisa ditolerir, tapi jika memasuki bulan januari dan seterusnya harga masih tinggi juga, sudah bisa dipastikan industri pariwisata dalam negeri pasti turun," tegasnya.

ASITA berharap kepada pihak Kementerian pariwisata bisa duduk bersama dengan Kementerian Perhubungan, termasuk pihak airlines untuk membahas tarif tiket dalam negeri dan mengambil kebijakan yang menguntungkan banyak pihak.(hl/alex)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Harga Rica di Pohuwato Semakin Melonjak

Senin, 20 Maret 2023 | 14:04 WIB

Ini Aturan Terbaru Penjualan Minyak Goreng

Senin, 13 Februari 2023 | 16:20 WIB
X