Waspada, Undangan Pernikahan Online bisa Bobol M-Banking, Simak Penjelasan IT Alfons Tanujaya

- Senin, 30 Januari 2023 | 15:19 WIB
Pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya dalam salah satu tayangan di kanal youtubenya.
Pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya dalam salah satu tayangan di kanal youtubenya.

Hulondalo.id - Sobat HL, belakangan ini sedang marak pesan whatsapp berisi undangan pernikahan online dari orang tak dikenal.

Sebagian orang ada yang sudah mengetahui modus ini, dan sudah menganjurkan untuk tidak membuka pesan undangan pernikahan tersebut.

Betapa tidak, undangan pernikahan ini bisa lebih menyeramkan dan menyakitkan ketimbang undangan pernikahan dari sang mantan, jika kamu masuk dalam jebakannya.

Baca Juga: Miras, Judi Online hingga Warung Esek-esek, Curhat Warga ke Kombespol Ade

Berikut ini penjelasan pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, terkait undangan pernikahan yang bisa membobol M-Banking.

Melalui canel youtube @alfonstan3090 miliknya. Alfon, menjelaskan bahwa kasus ini merupakan rekayasa sosial APK atau android package kit.

Sudah pernah terjadi dan 13 penipunya sudah tertangkap oleh pihak berwenang dan mengakibatkan kerugian Rp. 12 miliar.

Alnfons mengatakan, undangan digital yang dikirim itu seharusnya berbentuk tautan menuju kesitus undangan, Namun undangan palsu ini bukannya berisi tautan dan malah berisi APK.

Undangan yang berisi APK itu, jika diinstal akan mencuri dan meneruskan SMS OTP persetujuan transaksi m-banking dari ponsel korban yang mendapatkan pesan undangan tersebut ke ponsel penipu itu.

"Akibatnya adalah perpindahan akun ke ponsel dan nomor ponsel penipu, buntutnya saldonya akan dikuras habis," kata Alfons.

Alfons, juga mengatakan modus ini tidak hanya bermodalkan SMS kode OTP saja, karena masih ada kredensial lainnya seperti User id, Password dan Pin Transaksi.

Ada beberapa kemungkinan kata Dia, penipu bisa mendapatkan kredensial tersebut, yang pertama bisa saja diperoleh dari aksi pishing sebelumnya.

Seperti yang terjadi di tahun 2022, ada pishing yang memberikan informasi terkait dengan kenaikan biaya administrasi salah satu bank menjadi flat Rp. 150 Ribu, perbulan.

"Jika nasabah ingin terkena biaya ini, diarahkan untuk mengisi form pishing yang akan meminta semua data kredensial m-banking, itu kemungkinan pertama," jelas Alfons.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X