Hulondalo.id - Sekilas Kuliah Kerja Nyata (KKN) erat kaitannya dengan mahasiswa semester menengah yang akan mengabdikan diri di suatu daerah.
Namun taukah kamu apa sebenarnya KKN itu? KKN merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi Negri yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Diri kepada masyarakat.
KKN adalah salah satu program Kampus yang wajib dilalui oleh setiap mahasiswa karena termasuk dalam Satuan Kredit Semester (SKS) yang merupakan beban studi pada setiap mata kuliah.
Baca Juga: KKN di Pohuwato, Mahasiswa Poltekkes Gorontalo Diminta Bantu Turunkan Angka Stunting
Idealnya KKN dilakukan sekitar 70 hari lamanya, namun ada juga yang melaksanakan dalam waktu 2 bulan, tergantung ketentuan dari Perguruan Tinggi masing-masing.
Bagi kamu calon peserta KKN mahasiswa yang lagi bingung apa saja yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum turun ke lapangan, simak penjelasan berikut.
1. Kumpulkan Tim Desa.
Saat lokasi bersama anggota sudah ditentukan oleh panitia pelaksana KKN, maka hal yang utama dilakukan adalah menghubungi peserta lainnya yang telah terbagi dalam kelompokmu.
Untuk memudahkan komunikasi, buatlah grup melalui WhatsApp atau media lainnya yang dapat memudahkan memperoleh koordinasi dan informasi dari anggota kelompok.
Biasanya di setiap Perguruan Tinggi terdapat website yang menyediakan informasi terkait daftar anggota peserta maupun Dosen Pembimbing KKN, disertai dengan nomor telepon.
2. Rapat Struktur Desa
Setelah menghubungi teman-teman kelompok, segera lakukan pertemuan tatap muka untuk menentukan struktur organisasi KKN di desa tersebut.
Biasanya struktur organisasi KKN terdiri dari Koordinator Desa (Kordes), Sekertaris Koordinator Desa (Sekordes), Bendahara dan diikuti dengan masing-masing divisi seperti bidang pendidikan, kesehatan, agama, konsumsi dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.
Selayaknya sistem demokrasi yang ada di Negara kita, pemilihan Kordes bersama jajarannya diputuskan melalui musyawarah bersama anggota kelompok.
Penentuan Kordes, idealnya mempertimbangkan rasa tanggung jawab, amanah dan dapat dipercaya. Hal penting lainnya yaitu pengalaman yang dimiliki setiap calon.
3. Kumpul Tim se Kecamatan
Setelah menentukan struktur koordinator Desa, selanjutnya Kordes melakukan koordinasi dengan peserta lainnya yang berada di Kecamatan tersebut untuk melakukan pertemuan tatap muka seluruh anggota se Kecamatan.
Artikel Terkait
Pantau Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Gorontalo gandeng Pers, Mahasiswa hingga Ormas
Pemilu 2024, Bawaslu Provinsi Gorontalo Ajak Mahasiswa Tolak Politik Uang
Turnamen Mini Soccer, Gustam Apresiasi Karang Taruna dan Mahasiswa di Alata Karya
Mahasiswa Ners B 2021 UNG Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Tenda
Mahasiswa ARS Mulai Jalani Magang di RS Harapan Kita Jakarta