Plt. Bupati Gorontalo Utara, Thoriq Modanggu saat berdiskusi dengan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie beberapa waktu lalu dalam salah satu agenda. (foto:hms)
-
Plt. Bupati Gorontalo Utara, Thoriq Modanggu saat berdiskusi dengan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie beberapa waktu lalu dalam salah satu agenda. (foto:hms) Hulondalo.id - Masyarakat Gorontalo, khususnya Kabupaten Gorontalo Utara, tentu tidak akan pernah lupa dengan dua tokoh ternama yang pernah bertarung sengit di Pilkada 2008 silam, Rusli Habibie dan Thariq Modanggu. Bagi Thariq, Rusli Habibie sebenarnya adalah rivalnya di Pilkada pertama kala itu. Alih-alih menjadi musuh, Thariq, malah merasa diperlakukan sebagai adik oleh Mantan Bupati Gorontalo Utara definitif pertama. Sudah menjadi Takdir mungkin, sejarah hidup Rusli Habibie, pada babak awal keemasannya tidak bisa dipisahkan dengan sejarah hidup Thariq Modanggu. Fakta membuktikan, bahwa Thariq dan kawan-kawan kala itu pada tahun 2003-2006, lebih dari 3 tahun berjuang membentuk Kabupaten Gorontalo Utara, dan Rusli Habibie menjadi Bupati Gorontalo Utara definitif yang pertama, selama lebih 2,5 tahun sejak tahun 2008-2010. Babak sejarah Rusli-Thariq menjadi kental dan ramai luar biasa, karena keduanya bertarung super sengit pada Pilkada 2008 itu. Pertarungan keduanya pun berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK), yang dimenangkan oleh Rusli Habibie dengan selisih kemenangan hanya 57 suara kala itu. Walhasil, Rusli Habibie menjadi Gubernur Gorontalo 2 periode setelah melalui tangga Bupati Gorontalo Utara. Dan Thariq Modanggu kini menjabat Plt. Bupati Gorontalo Utara, setelah sebelumnya dilantik oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, menjadi Wakil Bupati Gorontalo Utara. Kini, Gubernur yang cair komunikasinya dengan berbagai elemen masyarakat itu, akan meninggalkan kursi Gubernur. Dan rakyat Gorontalo bagaimana pun, terlepas dari apapun kesan kepada Rusli, patut berterima kasih atas peran dan terobosannya selama menjadi Gubernur Gorontalo 2 Periode. "Beliau adalah Gubernur yang mengukir banyak prestasi, sebagaimana Gubernur sebelum-sebelumnya di Gorontalo," kata Thariq, Rabu (11/5/2022). Thariq mengakui, banyak kesan dan hikmah yang diperoleh kebersamaannya dengan Rusli Habibie. Meski sengitnya pertarungan politik mereka berdua kala itu dalam memperebutkan kursi Bupati Gorontalo Utara pada tahun 2008. Usai perhelatan itu lanjut Thariq, mereka berhubungan dan menjalin komunikasi dengan baik. "Saya menghormati beliau baik sebagai pribadi maupun dalam jabatan. Dan, saya juga merasa selama ini beliau perlakukan saya lebih sebagai adiknya. Tidak terasa sama sekali aroma dendam di antara kami, Rupanya, politik sebetulnya ajang pendewasaan pikiran dan perasaan. Karena kita manusia: bukan Malaikat bukan pula Syaitan," tutur Thariq. "Selamat berpisah Pak Gubernur RH, semoga karya dan prestasi yang bapak torehkan untuk Gorontalo menjadi amal jari'ah hingga di akhirat nanti, amiin," tutup Thariq. (Prin/Adv)