Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Idah Syahidah.
-
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Idah Syahidah. Hulondalo.id – Usulan tambahan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Provinsi Gorontalo, yang diperjuangkan Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, direalisasikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, tahap ketiga ini akan turun bantuan untuk 229 TPQ dan empat pesantren. Masing-masing TPQ kata dia, mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 juta. Sementara, untuk tiga pesantren kata Idah, masing-masing mendapat bantuan Rp 40 juta dan satu pesantren mendapat Rp 50 juta. Total nilai bantuan yang dikucurkan untuk Provinsi Gorontalo sebesar Rp 2,4 miliar. Jika dihitung dari tahap pertama, maka total bantuan BOP dari Kemenag RI yang diusulkan oleh Idah Syahidah, sekitar Rp 12,4 miliar. “Jadi, setelah proses tahap kedua, saya minta tim untuk memeriksa ulang data lembaga yang belum mendapatkan BOP, dan saya usulkan kembali untuk tahap ketiga. Alhamdulillah saat ini sudah keluar surat keputusannya. Semoga BOP ini bisa membantu para lembaga pendidikan Islam pada saat pandemi Covid-19,” kata Idah Syahidah. Idah menambahkan, saat ini para lembaga dapat menanyakan informasi proses lebih lanjut melalui Rumah Aspirasi Idah Syahidah Rusli Habibie dan melalui kantor Kemenag Kabupaten/Kota di masing-masing wilayah. Terlebih bila ada lembaga yang ijin operasionalnya habis, maka segera untuk melakukan perpanjangan di Kemenag Kabupaten/Kota, sebab menjadi salah satu persyaratan pencairan di Bank BNI nanti. “Prosesnya sama dengan tahap kedua. Saya meminta para lembaga untuk waspada dan melaporkan bila ada orang yang mengaku mengusulkan dan bisa melancarkan proses pencairan hingga laporannya, dengan meminta imbalan tertentu. Saya dan Kemenag tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota Bersama-sama mengawasi proses penyaluran ini,” tutur Idah Syahidah. Selain itu menurut istri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ini, ada juga bantuan pembelajaran daring pada pondok pesantren sebesar Rp 15 juta. “Ada tambahan pula di tahap ketiga ini, pesantren yang mendapatkan bantuan daring sebanyak tujuh pesantren,” tukasnya. Idah juga menegaskan, para Lembaga penerima BOP sejak tahap pertama hingga ketiga ini, untuk mempersiapkan laporan pertanggung jawaban pemanfaatan dana tersebut. “Terutama penerima tahap pertama, untuk segera memberikan laporan di akhir November ini,” pungkas Idah Syahidah. (Adv)