Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dikes Provinsi Gorontalo, Reyke Uloli saat memberikan sambutan pada Pelatihan Vaksinator Covid-19 Provinsi Gorontalo oleh BBPK Makasar yang digelar secara daring. (foto:hmsdikes) Hulondalo.id – Obat spesifik yang dapat membunuh Virus SARS-Cov, hingga kini belum ditemukan. Namun para pakar kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian PenyakitDinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Reyke Uloli, terus berupaya meneliti sifat dan karakteristik virus penyebab Covid-19 ini. Saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Vaksinator Covid-19 Provinsi Gorontalo oleh BBPK Makasar secara daring, Selasa (10/11/2020), Reyke mengatakan, upaya yang bisa dilakukan saat ini, adalah mencegah tertular dan penularan, yang dilakukan melalui intervensi perubahan perilaku dan imunisasi. “Imunisasi memberikan dampak secara langsung berupa perlindungan individu yang mendapatkan vaksin, jika berhasil mencakup minimal 75% dari populasi, maka akan tercapai kekebalan kelompok atau Herd Immunity,” kata Reyke dalam pelatihan yang diikuti 150 dari Dinkes Kabupaten/Kota, Puskesmas, RS Pemerintah dan Swasta, Klinik Polda & Polres Kabupaten/Kota dan Klinik Kesehatan se Provinsi Gorontalo. "Dengan begitu, 25% populasi yang karena alasan tertentu tidak mendapatkan imunisasi, akan mendapatkan manfaat perlindungan juga, karena virus yang beredar di masyarakat sudah sangat sedikit,” tambahnya.
-
Imunisasi juga kata Reyke, merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada seseorang terhadap penyakit menular, sehingga tidak mudah sakit, cacat maupun meninggal. Pemberian Imunisasi Covid-19 juga kata dia, bertujuan menurunkan kesakitan & kematian akibat Covid-19. “Melindungi kesehatan masyarakat, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan menjaga produktifitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi,” ungkapnya. Kesehatan kata Reyke, menjadi tanggung jawab bersama dan menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan bersama pula. Kelangsungan hidup suatu negara menurutnya, ditentukan oleh derajat kesehatan masyarakatnya. “Bangsa yang sehat adalah bangsa yang kuat dan mandiri, bangsa yang kuat dan dan mandiri ditandai oleh generasi yang kuat dan sehat serta produktif,” ujar Reyke. Kepada para peserta melalui kasie surveilans dan imunisasi, serta pengelola imunisasi kata Reyke, agar terus meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang baik, dalam mewujudkan pelayanan imunisasi yang bermutu dan bekualitas. (man/adv)