Ada 31 Pasien Reaktif di Gorontalo Utara, Lokasi Karantina Belum Selesai

- Selasa, 18 Agustus 2020 | 23:45 WIB
Sekda Gorontalo Utara, Ridwan Yasin meninjau lokasi kaantina di bekas gedung Puskesmas Anggrek yang akan ditempati warga yang sebelumnya di rapid tes, hasilnya reaktif. (foto:hms)
Sekda Gorontalo Utara, Ridwan Yasin meninjau lokasi kaantina di bekas gedung Puskesmas Anggrek yang akan ditempati warga yang sebelumnya di rapid tes, hasilnya reaktif. (foto:hms)

-
Sekda Gorontalo Utara, Ridwan Yasin meninjau lokasi kaantina di bekas gedung Puskesmas Anggrek yang akan ditempati warga yang sebelumnya di rapid tes, hasilnya reaktif. (foto:hms) Hulondalo.id – Di Gorontalo Utara, ada 31 warga hasil rapid tesnya, reaktif. Mereka dijadwalkan sudah harus masuk karantina di bekas gedung puskesmas Anggrek. Namun, saat Sekda Gorontalo Utara, Ridwan Yasin mengunjungi lokasi ini Selasa (18/8/2020), ternyata masih dikerjakan. "Kondisi ini mengecewakan, akan ditempati 31 orang untuk dikarantina, ternyata masih dikerjakan," ungkap Sekda yang juga Pengawas Dana Covid-19. Sekda juga mengatakan, lokasi tersebut sebelumnya pernah ditempati. Untuk memaksimalkan pemanfaatannya, ada yang perlu diperbaiki, dan itu membutuhkan pembiayaan. Jika melihat kondisi dilapangan, pekerjaan yang dibiayai dana CSR Bank SulutGo ini, hanya berupa pembenahan dalam skala kecil. Dan kata Sekda, hingga 31 orang ini akan dikarantina, pekerjaan belum selesai. “Tidak ada alasan, 31 orang ini masuk karantina, pekerjaan dihentikan, karena memang kondisinya hanya itu-itu saja kalau dilihat, hanya perubahan kecil,” ungkap Sekda. Sekda juga mengatakan, karena pekerjaan ini bersumber dari dana CSR, pencairan dilakukan sesuai progres pekerjaan. Informasi yang diperolehnya kata Sekda, tahap pertama ada anggaran kurang lebih Rp. 184 juta yang sudah dicairkan dari total Rp. 341 juta. “Berarti, masih ada sisa kurang lebih Rp. 150 jutaan, barangkali ini yang tahap 2, untuk tahap 1 dengan anggaran kurang lebih Rp. 184 juta, kondisinya seperti itu, fakta soal itu, bisa ditanyakan ke inspektorat,” ujar Sekda. Auditor Inspektorat Gorontalo Utara, Ilyas Lamatenggo yang ditemui wartawan mengatakan, belum bisa memastikan berapa jumlah anggaran dipakai disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Sebab kata dia, masih akan mengecek harga pasti dari setiap bahan pekerjaan yang dipakai. “Kita masih akan membandingkan dulu, harga yang sebenarnya dijual di toko, dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Ilyas. Hitungan sementaranya dengan melihat perkembangan pekerjaan yang dilakukan di gedung tersebut, kurang lebih kata dia, menelan anggaran Rp. 10 juta. Ilyas juga sempat merinci bahan-bahan yang dipakai untuk perbaikan di lokasi karantina seperti tripleks, cat, pipa, lampu dan kunci. “Hitungan pastinya akan kami lakukan,” ujarnya. (Prin/Adv)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kesejahteraan Nakes Jadi Perhatian Bupati Pohuwato

Sabtu, 18 Maret 2023 | 12:09 WIB

Di Pohuwato, Zakat Fitrah Tahun Ini Rp35 Ribu

Jumat, 17 Maret 2023 | 22:14 WIB
X